Senin, 06 November 2017

Bauran Pemasaran dan Analisis Sistem Produksi Perusahaan

BAURAN PEMASARAN



PENGERTIAN BAURAN PEMASARAN
Pemasaran (Inggris:Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia.
Pengertian bauran pemasaran atau marketing mix menurut para ahli.
Marketing mix adalah strategi mencampur kegiatan-kegiatan marketing, agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil yang paling memuaskan (Buchari Alma, 2007:130)
Marketing mix adalah elemen-elemen organisasi perusahaan yang dapat dikontrol oleh perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan tamu dan untuk memuaskan tamu (Zeithaml dan Bitner, 2008:48).
Marketing mix is good marketing tool is a set of products, pricing, promotion, distribution, combined to produce the desired response of the target market – Bauran pemasaran adalah perangkat pemasaran yang baik yang meliputi produk, penentuan harga, promosi, distribusi, digabungkan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran (Kotler dan Amstrong, 2012:92)
Dari ketiga pengertian marketing mix menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran merupakan alat pemasaran yang baik yang berada dalam suatu perusahaan, dimana perusahaan mampu mengendalikannya agar dapat mempengaruhi respon pasar sasaran. 

UNSUR-UNSUR BAURAN PEMASARAN
Bauran Pemasaran 5P
Dalam bauran pemasaran terdapat seperangkat alat pemasaran yang dikenal dengan marketing mix 5P, yaitu product (produk), price (harga), place (tempat atau saluran distribusi), dan promotion (promosi), dan people (orang). Lima unsur pemasaran yang saling terkait dan digunakan dalam formulasi yang tepat sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran yang efektif sekaligus memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
1. Produk (Product)
Produk merupakan hasil dari produksi sebuah perusahaan. Kegiatan pemasaran dikatakan berhasil apabila perusahaan atau penjual mampu membujuk konsumen dan akhirnya konsumen memutuskan dan akhirnya konsumen memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan. Produk dapat didefinisikan sebagai apa saja yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan dalam hal penggunaan, konsumsi atau akuisisi.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Perencana produk harus memikirkan produk pada 3 tingkat:
  • Produk Inti : Jasa untuk memecahkan Masalah atau manfaat inti yang dicari konsumen, ketika membeli suatu produk. Hal ini didasarkan pada pertanyaan: “Apa yang sebenarnya dibeli oleh pembeli.
  • Produk Aktual : Bagian dari produk, yang meliputi tingkat mutu, sifat, rancangan, nama merek dan pengemasan dan sifat lain yang dibagungkan untuk memberikan manfaat produk inti.
  • Produk Tambahan : Tambahan servis/pelayanan dan manfaat bagi konsumen yang diberikan di sekitar produk inti dan produk aktual.
a)      Klasifikasi Produk
Secara tradisional, pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ciri-cirinya: daya tahan, wujud dan penggunanya (konsumen atau industri). Setiap jenis produk memiliki strategi bauran pemasaran yang sesuai.
b)      Atribut Produk
Semua produk memiliki atribut yang berwujud seperti mutu, ciri-ciri dan model. Semua atribut produk terbentuk dalam proses realisasi produk yang akhirnya dibuat prototype productPrototype product ini yang akhirnya menjadibrandmerk karena sudah semakin diperbaiki mutu dan tampilannya.
c)      Pengertian Produk Mix dan Produk Line
Produk mix (bauran produk) adalah seluruh barang yangditawarkan untuk dijual kepada konsumen oleh perusahaan.Produk line (lini produk) adalah sekelompok barang-barang yang prinsipnya mempunyai fungsi yang sama dan memiliki karakteristik bentuk yang sama.
Bauran produk lebih bsnysk membicarakan tentang kombinasi beragai produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan untuk dapat menarik minat dan mendapatkan pelanggan setia dari produk yang dihasilkan.
d)     Kendala-kendala strategi produk
Tahap-tahap awal dalam proses manajemen pemasaran merupakan kendala bagi strategi produk unit bisnis khususnya penetapan sasaran pasar dan penentuan posisi di pasar yang berdampak pada komposisi lini produk (line product) dan atribut dari produk-produk individual. Perkembangan waktu mengubah lingkungan tempat unit bisnis bersaing, mendorong timbulnya perubahan didalam strategi produk, sehingga strategi produk juga dibatasi oleh daur hidup produk

2. Harga (price)
Dalam bauran pemasaran (marketing mix) harga merupakan faktor penting dalalm menentukan ranah pemasaran yang dialokasikan oleh sebuah perusahaan. Dari keempat faktor yang menentukan marketing mix, harga merupakan satu-satunya unsur yang memberikan peMasukan atau pendapatan bagi perusahaan.
Menurut bayu swastha, harga dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sebuah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
Kesimpulan bahwa harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang. Demi mendapatkan sebuah barang atau jasa yang diinginkannya seorang konsumen harus rela membayar sejumlah uang.
Hal ini juga harus diperhatikan oleh perusahaan, jika perusahaan menetapkan harga yang tinggi dengan maksud untuk menjadikan barang atau jasa produksinya dalam kategori luxuries, maka harga yang semakin tinggi dapat menjadikan barang itu akan semakin dicari konsumen, akan tetapi akan berbeda jika bidikan barang yang digunakan untuk umum maka harga yang harus digunakanpun menyesuaikan dengan kemampuan pasar.
Tujuan penetapan harga. Catur dalam bukunya menyebutkan ada empat tujuan utama yang dapat diraih perusahaan melalui kebijakan harga, yaitu:
  • Memaksimalisasi laba jangka pendek
  • Unggul dalam bagian pasar
  • Unggul dalam kualitas produk
Strategi Harga. Harga merupakan salah satu komponen dalam marketing mix sebagai salah satu komponen yang penting, maka sebuah perusahaan harus dapat menentukan strategi harga yang tepat bagi produk yang diproduksinya. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam menentukan harga produk. Karena kesalahan dalam menentukan harga produk dapat mengakibatkan produk itu semakin tidak laku atau bahkan tidak diperbolehkan untuk produksi lagi. Dalam menentukan strategi harga atas suatu produk, harus dipertimbangkan produksi produk di pasar persaingan, dan juga siklus kehidupan produk tersebut. produk lain yang mempunyai target pasar sama dengan market leadernya tentu tidak akan bisa menyaingi harga standar terendah dari market leder, karena jika produk nomor dua itu mematok harga sama dengan yang dilakukan market leader, konsumen lebih memilih merk yang menjadi market leader.
Metode-Metode Penetapan Harga. Perusahaan – perusahaan menentukan harga dasar mereka dan kemudian mengubahnya untuk memenuhi faktor-faktor yang selalu berubah dalam lingkungannya. Metode penetapan harga yang didasarkan pada biaya yang paling sederhana adalah cost-plus pricing dan mark up pricing method.
  • Metode cost-plus pricing. Pada metode ini, produsen / penjual akan menentukan harga jual untuk satu unit barang ditambah suatu jumlah tertentu untuk menutuplaba yang diinginkan. Laba yang diinginkan dalam konsep ini disebut margin. Harga Jual = Biaya Total + Margin
  • Metode mark up pricing. Metode mark up pricing ini hampir sama dengan metode costplus pricing. Hanya saja metode mark up pricing ini lebih cocok digunakan untuk pedagang/ penjual, sedangkan metode cost-plus pricing cocok digunakan oleh produsen. Berdasarkan metode ini, penjual/pedagang menentukan harga jualnya dengan cara menambahharga jual produk dengan sejumlah mark up. Mark up sendiri merupakan kelebihan harga jual diatas harga belinya. Dalam menentukan mark upjuga perlu diperhatikan biaya penjualan, biaya penelitian, dan biaya lainnya karena biaya-biayatersebut Masuk dalam mark up. Harga Jual = Harga Beli + Mark Up
  • Metode Harga Break Even (Break-even pricing).Penetapan dengan metode ini artinya harga jual produk adalah sama besarnya dengan biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk. Suatu keadaan dikatakan break even penghasilan yang diterima adalah sama dengan total biaya yang dikeluarkan. Berdasarkan metode ini, perusahaan dikatakan memperoleh laba jika jumlah penjualannya bisamelebihi di atas titik break even. Dalam metode ini produsen harus mempunyai anggapan–anggapan terhadap suatu kondisi agar produksinya tidak mengalami kesalahan.
3. Promosi (promotion)
Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang sangat penting yang dilakukan untuk membuka pangsa pasar yang baru atau memperluas jaringan pemasaran.
Sebagaimana Hurriyati mengatakan, promosi merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk atau mengingatkan pasar sasaran atasperusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawrkan perusahaan yang bersangkutan.
Menurut kotler, ada tiga tingkatan tanggapan khalayak sasaran atas informasi pemasaran yang disampaikan para komunikator pemsaran. Ketiga tingkatan tersebut adalah afektif, kognitif, dan keperilakuan.
Seperti halnya dengan unsur bauran pemasaran yang lain, promosi juga mempunyai kombinasi dalam menunjang pemasaran suatu produk atau jasa. Dalam hal ini kombinasi unsur promosi lebih dikenal dengan promotional mix atau bauran promosi yang meliputi :
  • Periklanan merupakan bentuk presentasi dalam promosi non pribadi tentang ide, barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
  • Personal Selling merupakan presentasi lisan dan percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan.
  • Publisitas merupakan pembritahuan secara komersial di media Massa atau sponsor secara non pribadi dengan tujuan untuk mendorong permintaan atas produk, jasa, atau ide perusahaan.
  • Promosi penjualan merupakan kegiatan pemasaran selain periklanan, personal selling, dan publisitas yang mendorong pembelian barang oleh konsumen. Kegiatan promosi penjualan di antaranya pameran, peragaan, demonstrasi dan sebagainya.
4. Saluran Distribusi (place)
Setelah barang selesai dibuat dan siap untuk dipasarkan, tahap berikutnya dalam proses pemasaran adalah menentukan metode dan rute yang akan dipakai untuk menyalurkan barang tersebut kepasar. Hal ini menyangkut strategi penyaluran dan termasuk didalam pemiilihan penyaluran distribusi.
Secara singkat saluran distribusi menurut Drs. Basu Swasta (1990) tersebut dapat didefinisikan sebagai saluran distribusi untuk suatu barang adalah “Saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri”
Willian J. Stanto (1986 : 81) membagi gambaran umum mengenai saluran distribusi yang paling banyak digunakan untuk barang hasil produksi buat konsumen atau pemakai industri antara lain:
Distribusi barang-barang konsumen:
  • Produsen => Konsumen
  • Produsen => Pengecer => Konsumen
  • Produsen => Pedagang besar =>  Pengecer => Konsumen
  • Produsen => Agen => Pengecer => Konsumen
  • Produsen => Agen => Pedagang besar => Pengecer => Konsumen
  • Distribusi barang industri
  • Produsen => Pemakai Industri
  • Produsen => Distributor Industri => Pemakai
  • Produsen => Agen => Pemakai
  • Produsen => Agen => Distributor Industri => Pemakai
5. Orang (People)
Menurut  Zeithaml   and   Bitner  yang   dikutif   oleh    Ratih   Hurriyati
(2005:62) pengertian people adalah sebagai berikut: “Orang   (people)   adalah   semua   pelaku   yang   memainkan   peranan   dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen-elemen dari ‘people’ adalah pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen
lain   dalam   lingkungan   jasa.   Semua   sikap   dan   penampilan   karyawan
mempunyai   pengaruh   terhadap   persepsi   konsumen   atau   keberhasilan
penyampaian jasa (service encounter).”
Semua   karyawan   yang   berhubungan   dengan   konsumen   dapat   disebut sebagai tenaga penjual. Oleh karena itu penting kiranya semua perilaku karyawan jasa harus diorientasikan kepada konsumen. Itu berarti   organisasi   jasa   harus   merekrut   dan   mempertahankan   karyawan   yang mempunyai  skill, sikap, komitmen, dan kemampuan dalam membina hubungan baik dengan konsumen. People dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan, dan merupakan faktor yang memegang peranan penting bagi semua organisasi.
Oleh perusahaan jasa unsur people ini bukan hanya memegang peranan penting dalam   bidang   produksi   atau   operasional   saja,   tetapi   juga   dalam   melakukan hubungan kontak langsung dengan konsumen. Perilaku orang-orang yang terlibat langsung  ini  sangat  penting  dalam   mempengaruhi  mutu  jasa   ditawarkan  dan image perusahaan yang bersangkutan. Elemen people ini memiliki 2 aspek, yaitu:
  • Service people untuk organisasi jasa,  sevice people  biasanya memegang jabatan ganda, yaitu mengadakan jasa dan menjual jasa tersebut. melalui pelayanan yang baik, cepat, ramah, teliti dan kesetiaan pelanggan terhadap perusahaan yang akhirnya akan meningkatkan nama baik perusahaan.
  • Customer
Pentingnya sumber daya manusia dalam pemasaran jasa telah mengarah perhatian yang besar pada pemasaran internal. Pemasaran internal semakin diakui perusahaan jasa dalam menentukan suksesnya pemasaran ke pelanggan eksternal.

Bauran Pemasaran 7P
Dalam pemasaran jasa memiliki beberapa alat pemasaran tambahan seperti people (orang), physical evidence (fasilitas fisik), dan process (proses). Ketujuh unsur bauran pemasaran tersebut saling berhubungan dan berpengaruh satu sama lain, sehingga harus diupayakan untuk menghasilkan suatu kebijakan pemasaran yang mengarah kepada layanan efektif dan kepuasan konsumen. Jadi di dalam bauran pemasaran terdapat variable-variabel yang saling mendukung satu dengan yang lainnya, yang kemudian oleh perusahaan digabungkan untuk memperoleh tanggapan-tanggapan yang diinginkan di dalam pasar sasaran. Kombinasi dari perangkat tersebut perusahaan dapat mempengaruhi permintaan akan produknya.
1.  Product (Produk)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan meliputi barang fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan gagasan. Menurut Kotler yang dikutif oleh Ratih Hurriyati (2005:50) pengertian
produk adalah sebagai berikut : “Product  (Produk) adalah  segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.”
Menurut  Ratih Hurriyati (2005:50-51),  produk jasa merupakan  suatu kinerja   penampilan,   tidak   berwujud   dan   cepat   hilang,   lebih   dapat   dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut.Sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa, tetapi membeli manfaat dan nilai dari sesuatu yang ditawarkan.’Apa yang ditawarkan’ menunjukan sejumlah manfaat yang dapat pelanggan dapatkan dari pembelian suatu barang atau jasa, sedangkan sesuatu yang ditawarkan itu sendiri dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
  • Barang nyata,
  • Barang nyata dan disertai dengan jasa,
  • Jasa utama yang disertai dengan barang adan jasa tambahan, dan
  • Murni jasa
Untuk merencanakan penawaran atau produk, pemasaran perlu memahami tingkat produk, yaitu sebagai berikut.
  • Produk Utama atau Inti (Core Benefit) Yaitu   manfaat   yang   sebenarnya   dibutuhkan   dan akan   dikonsumsi   oleh pelanggan dari setiap produk.
  • Produk Generic (Generic Product) Yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi).
  • Produk Harapan (Expected Produk) Yaitu   produk   formal   yang   ditawarkan   dengan   berbagai   atribut   dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli.
  • Produk Pelengkap (Augmented Product) Yaitu  berbagai   atribut   produk   yang  dilengkapi   atau   ditambahi  berbagai manfaaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan dapat dibedakan dengan produk pesaing.
  • Produk Potensial (Potencial Product) Yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang.
Jadi   pada   dasarnya   produk   adalah   sekumpulan   nilai   kepuasan   yang kompleks. Nilai sebuah produk  ditetapkan oleh  pembeli berdasarkan manfaat yang akan mereka terima dari produk tersebutut
2. Price (Harga)
Harga yaitu jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Menurut  DR. Buchari Alma (2007:169)  pengertian harga adalah sebagai berikut: “ Price (Harga) adalah nilai suatu barang atau jasa yang dinyatakan dengan uang .”
Harga merupakan  satu-satunya dari  unsur bauran  pemasaran (marketing mix) yang menghasilkan pendapatan sementara unsur-unsur lainnya menimbulkan biaya.   Seperti   halnya   unsur-unsur   bauran   pemasaran   yang   lain,   diantaranya produk dan promosi hargapun memiliki komponen bauran harga yang terdiri dari:
  • Daftar Harga (Price List) adalah suatu uraian harga yang dicantumkan pada label atau produk.
  • Potongan Harga (Discount) adalah pengurangan dari harga yang normal.
  • Penghargaan Atau Keringanan (Allowance) adalah keringanan pada konsumen untuk cicilan
  • kredit.
  • Jangka Waktu Pembayaran (Payment Period) adalah cicilan kredit sesuai kesepakatan antara penjual  dengan   pembeli (berhubungan  dengan  kredit).
  • Syarat-Syarat Kredit (Credit Term) adalah   sesuatu   yang   harus   dipenuhi   konsumen.
3. Promotion (Promosi)
Aktivitas   yang   mengkomunikasikan   produk   dan   membujuk   pelanggan sasaran untuk membelinya. Menurut  Buchari   Alma  yang   dikutif   oleh  Ratih   Hurriyati   (2005:57)
pengertian promosi adalah sebagai berikut: “Promotion  (Promosi) adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang merupakan   aktivitas   pemasaran   yang   berusaha   menyebarkan   informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.”
  • Tiga tujuan utama dari promosi adalah sebagai berikut:
  • Menginformasikan (Informing)
  • Membujuk pelanggan sasaran (Persuading)
  • Mengingatkan (Reminding)
Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu sering disebut bauran promosi (Promotion Mix), yaitu
  • Periklanan (Advertising) adalah   semua   bentuk   penyajian   nonpersonal,   promosi   ide-ide promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor yang dibayar.
  • Promosi Penjualan (Sales Promotion) adalah variasi insentif jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa .
  • Hubungan Masyarakat (Public Relation) adalah suatu usaha (variasi) dari rancangan program guna memperbaiki, mempertahankan, atau melindungi perusahaan atau citra produk. Publisitas adalah suatu komunikasi promosional tentang perusahaan atau produk yang dihasilkan perusahaan, yang disajikan melalui media, akan tetapi tidak dibayar oleh sponsor atau perusahaan.
  • Penjualan Tatap Muka (Personal Selling) adalah penjualan pribadi atau tatap muka adalah penyajian lisan dalam suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan untuk   melakukan   penjualan.
  • Pemasaran Langsung (Direct Marketing) adalah komunikasi secara langsung yang digunakan dari mail, telepon, fax, e-mail atau internet untuk mendapatkan tanggapan langsung dari dari konsumen secara jelas. 
4. Place (Tempat Atau Lokasi)
Termasuk aktivitas perusahaan untuk menyalurkan produk atau jasa yang tersedia bagi konsumen. Menurut  Ratih   Hurriyati   (2005:55)  untuk   produk   industri   manufaktur place  di   artikan sebagai   saluran   distribusi   (zero   channel,   two   channel,   dan multilevel   channels),   sedangkan untuk   produk   industri   jasa,  place  diartikan sebagai tempat pelayanan  jasa. Lokasi pelayanan jasa yang digunakan dalam memasok   jasa   kepada   pelanggan   yang   dituju   merupakan   keputusan  kunci. Keputusan   mengenai   lokasi   pelayanan   yang   akan   digunakan   melibatkan pertimbangan bagaimana penyerahan jasa kepada pelanggan dan dimana itu akan berlangsung.
Tempat juga penting sebagai lingkungan dimana dan bagaimana jasa akan di serahkan, sebagian dari nilai dan manfaat dari jasa. Keanekaragaman jasa membuat penyeragaman strategi tempat menjadi sulit. Masalah   ini   melibatkan   pertimbangan   bagaimana   interaksi   antara   organisasi
penyedia jasa dan pelanggan serta keputusan tentang apakah organisasi tersebut memerlukan satu lokasi atau beberapa lokasi. Seseorang pemasar produk jasa seharusnya mencari cara untuk membangun pendekatan penyerahan jasa yang tepat serta menghasilkan keuntungan untuk perusahaannya. Lokasi   berhubungan   dengan   keputusan   yang   dibuat   oleh   perusahaan mengenai di mana operasi dan stafnya akan ditempatkan, yang paling penting dari lokasi adalah tipe dan tingkat interaksi yang terlibat.
5. People (Orang)
People adalah   semua   pelaku   yang   memainkan   sebagai   penyajian   jasa   dan karenanya mempengaruhi persepsi pembeli. Yang termasuk dalam elemen ini adalah personel perusahaan dan konsumen lain dalam lingkungan jasa.
Menurut  Zeithaml   and   Bitner  yang   dikutif   oleh    Ratih   Hurriyati
(2005:62) pengertian people adalah sebagai berikut: “Orang   (people)   adalah   semua   pelaku   yang   memainkan   peranan   dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen-elemen dari ‘people’ adalah pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen
lain   dalam   lingkungan   jasa.   Semua   sikap   dan   penampilan   karyawan
mempunyai   pengaruh   terhadap   persepsi   konsumen   atau   keberhasilan
penyampaian jasa (service encounter).”
Semua   karyawan   yang   berhubungan   dengan   konsumen   dapat   disebut sebagai tenaga penjual. Oleh karena itu penting kiranya semua perilaku karyawan jasa harus diorientasikan kepada konsumen. Itu berarti   organisasi   jasa   harus   merekrut   dan   mempertahankan   karyawan   yang mempunyai  skill, sikap, komitmen, dan kemampuan dalam membina hubungan baik dengan konsumen. People dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan, dan merupakan faktor yang memegang peranan penting bagi semua organisasi.
Oleh perusahaan jasa unsur people ini bukan hanya memegang peranan penting dalam   bidang   produksi   atau   operasional   saja,   tetapi   juga   dalam   melakukan hubungan kontak langsung dengan konsumen. Perilaku orang-orang yang terlibat langsung  ini  sangat  penting  dalam   mempengaruhi  mutu  jasa   ditawarkan  dan image perusahaan yang bersangkutan. Elemen people ini memiliki 2 aspek, yaitu:
  • Service people untuk organisasi jasa,  sevice people  biasanya memegang jabatan ganda,
  • yaitu mengadakan jasa dan menjual jasa tersebut. melalui pelayanan yang baik, cepat, ramah, teliti dan kesetiaan pelanggan terhadap perusahaan yang akhirnya akan meningkatkan nama baik perusahaan.
  • Customer
Pentingnya sumber daya manusia dalam pemasaran jasa telah mengarah perhatian yang besar pada pemasaran internal. Pemasaran internal semakin diakui perusahaan jasa dalam menentukan suksesnya pemasaran ke pelanggan eksternal.
6. Process (Proses)
Meliputi  prosedur,  tugas-tugas,  jadwal-jadwal,  mekanisme,   kegiatan  dan rutinitas dimana suatu produk atau jasa disampaikan kepada pelanggan.  Menurut  Zeithaml   and   Bitner  yang   dikutif  oleh    Ratih   Hurriyati (2005:50) pengertian proses adalah sebagai berikut: “Proses adalah semua procedure actual, mekanisme, dan aliran aktifitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa.”
Elemen   proses   ini   mempunyai   arti   suatu   upaya   perusahaan   dalam menjalankan   dan melaksanakan   aktifitas   untuk   memenuhi   kebutuhan   dan keinginan konsumennya. Untuk perusahan jasa, kerja sama antara pemasaran dan operasional sangat penting dalam elemen proses ini, terutama dalam melayani segala   kebutuhan   dan   keinginan   konsumen.
Jika   dilihat   dari   sudut   pandang konsumen,   makan   kualitas   jasa   diantaranya   dilihat   dari bagaimana   jasa menghasilkan fungsinya. Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan sering merasakan sistem penyerahan jasa sebagai bagian dari jasa itu sendiri. Selain itu keputusan dalam manajemen operasi adalah sangat penting untuk suksesnya pemasaran jasa.
Seluruh aktifitas kerja adalah proses, proses melibatkan prosedur-prosedur, tugas-tugas,   mekanisme-mekanisme,   aktifitas-aktifitas   dan   rutinitas-rutinitas dengan   apa   produk   (barang   atau   jasa)  disalurkan   ke   pelanggan.   Identitas manajemen proses sebagai aktifitas terpisah adalah prasyarat bagi perbaikan jasa. Pentingnya   elemen   proses   ini   khususnya   dalam   bisnis   jasa   disebabkan oleh persediaan jasa yang tidak dapat disimpan.
7. Physical Evidence (Bukti Fisik)
Lingkungan fisik dimana jasa disampaikan, perusahaan jasa dan konsumennya   berinteraksi   dan setiap   komponen   yang   berwujud memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut. Menurut  Zeithaml   and   Bitner  yang   dikutif   oleh    Ratih   Hurriyati (2005:63) pengertian physical evidence adalah sebagai berikut: “Physical evidence (sarana fisik) ini merupakan suatu hal yang secara turut mempengaruhi   keputusan   konsumen   untuk   membeli   dan   menggunakan produk jasa yang di tawarkan.”
Unsur-unsur yang termasuk didalam saran fisik antara lain lingkungan fisik, dalam hal ini bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang- barang lainya yang disatukan dengan service yang di berikan seperti tiket, sampul, label, dan lain sebaginya.
Lovelock (2002:248) mengemukakan bahwa perusahaan melalui tenaga pemasaranya menggunakan tiga cara dalam mengelola bukti fisik yang strategis, yaitu sebagai berikut.
  • An attention-creating Medium. Perusahaan jasa melakukan diferensisansi dengan   pesaing   dan   membuat   sarana   fisik   semenarik   mungkin   untuk menjaring pelanggan dari target pasarnya.
  • As a  message-creating medium.  Menggunakan simbol atau syarat untuk mengkomunikasikan secara intensif kepada audiens mengenai kekhususan kualitas dari produk jasa.
  • An effect-creating medium baju seragam yang berwarna, bercorak, suara dan desain   untuk menciptakan   sesuatu   yang   lain   dari   produk   jasa   yang   di tawarkan.
SUMBER :







Analisis produksi PT Sinar Sosro
PT SINAR SOSRO

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PT SINAR SOSRO
SOSRO merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama SOSRO diambil dari nama keluarga pendirinya yakni SOSRODJOJO. Tahun 1940, Keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di sebuah kota kecil bernama Slawi di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering dengan merek Teh Cap Botol dimana daerah penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah.

FILOSOFI PT SINAR SOSRO
 “Apapun makannya, minumnya teh botol sosro” di munculkan. Slogan ini tidak saja mengguncang sesama produk teh namun juga produk minuman secara keseluruhan. Teh dalam kemasan botol yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat umum. Karena Teh Botol minuman untuk semua orang. PT. Sinar Sosro adalah perusahaan yang mempromosikan minuman ringan dengan ciri khas teh asli. PT. Sinar Sosro mengembangkan produk minuman teh rasa asli yaitu Teh Botol Sosro. Karena produk teh ini merupakan salah satu produk yang menawarkan kualitas produknya dalam menarik minat beli konsumen, karena sebagai minuman teh tanpa bahan pengawet.
Dasar atau Filosofi PT. Sinar Sosro adalah Niat Baik yang di jabarkan dalam 3K dan RL yakni :
  • Peduli terhadap KUALITAS
  • Peduli terhadap KEAMANAN
  • Peduli terhadap KESEHATAN
  • Serta RAMAH LINGKUNGAN

MERENCANAKAN (PERALATAN PRODUKSI)
Peralatan prduksi yang di gunaka oleh PT sinar sosro adalah :
Mesin –mesin yang di gunakan di proses produksi pt sinar jaya sosro secara otomatis yaitu :
Mesin Depalletizer
Mesin Dectrater
Mesin Washer
Mesin Filler
Mesin Pos
Mesin bootle washer
Mesin Creater
Creater merupakan mesin otomatis yang di miliki PT Sinar Sosro Ungaran yang berguna untuk memeasukkan teh botol hasil produksi kedalam cratnya. Mesin ini di kontrol oleh cam switch sebagai otak mesin dan photo sensot yang diperlakukan sebagi saklar induksi.
Pada Mesin Creater melakukan proses pengepakan yaitu memindahkan botol hasil produksi ke dalam crate. Proses memnindahkan botol ke dalam crat ini menggunakan 2 prinsip pengontrolan. Garis besar pengontrolan dalam mesin ini adalah pada pendali photosensor sebagai saklar induksi dan Cam Swith yang menjadi otak mesin ini
Mesin Crater ini sangat penting peranannya dalam proses produksi di PT Sinar Sosro Ungaran karena mesin ini menjadi salah satu faktir penentu kualitas, ketepatan jadwal dan kuantitas produk

MEMPRODUKSI (METODE PENGOLAHAN)
Proses Produksi PT Sinar Sosro ungaran intinya terdiri dari tigap tahap proses
1. Penanganan Air (water Tretment). PT SOSRO memiliki 3 sumber sumur sebagai mata air. Dua diantaranya untuk keperluan produksi, sedangkan 1 buah di gunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekita. Penanganan air sebagai bahan. utama yang akan di gunakan dalam pembuatan teh botol adalah dengan menampung air bawah tanah yang telah di pompa menggunakan deep wll pump di dalam tabung kerucut bersekat. Air yang di tampung tersebut diberi tambahan kaporit dan PAC (poly Alumuniumn Cloride). Penambahan kaporit berguna juga untuk membunuh kuman –kuman di dalam air.
2.      Proses Pembuatan Teh Cair Manis
-Pemasakan Sirup Gula
Air dari tangki softener 2 dilewatkan pada Plate Heat Exchager (PHE), air ini kemudian di tampung dalam tangki pelarut gula. Gula pasir di masukkan ke dalam hopper, air dari tangki pelarut gula di alirkan ke hopper untuk di campurkan dengan gula. Untuk mempermudah proses pelarutan di lakukan proses sirkulasi. Sirup gula ini kemudian di ambil sempel untuk di periksa kadar gula, kesadahan, suhu dan aroma. Apabila telah memenuhi standar , proses di lanjutkan dengan mengalirkan sirup menuju niagara filter
-Pemasakan Teh
Pemasakan teh di awali dengan memeasukan teh kering ke tangki penyeduh teh. Tangki yang di gunakan berjumlah dua buah, teh di masukkan daam tangki 1 dan diisi dengan air buffer panas. Setelah pengekstrakan, teh cair pahit pekat dala tangki penyeduhan teh 1 di alirkan ke tangki penyeduhan teh 2. Teh pada tangki 1 di beri campuran air buffer lagi. Setelah proses pengekstrakan, kemudian TCP pekat ini di ambil semper kadar tanin, warna dan suhu cairan
-Proses Pasteurisasi
DI dalam proses paseurisasi Teh Cair Panas yang keluar dari Mix tank masuk ke dalam Pasteurizer. Pasteurizer berfungsi membunuh mikrobia dengan cara mempertahankan suhu panas. Teh cair panas hasil pasteurisasi masuk ke dalam bag filter dan selanjutnya akan menuju mesin filter.
-Pembotolan ( Bottling Line )
Bottling Line merupakan alur penanganan botol mulai dari botol kosong hingga menjadi botol isi

WASTE WATER TREATMENT PLANT
Fungsi mengurangi tingkat polutan di air limbah buangan industri sampai batas yang di ijinkan mengikuti standar yang di tetapkan oleh pemerintah. Secara umu proses ini di bedakan menjadi tiga tahap : Pretreatment, Anaerobic treatment dan aerobic treatment.

MERENCANAKAN DAN MENGONTROL SISTEM
Planing 
PT Sinar Sosro selalu mengeluarkan produk – produk farian baru, dimana dulu hanya berkecimpung di teh botol saja, namun sekarang mengeluarkan produk lain seperti : 
1. TEH BOTOL SOSRO
Salah satu produk unggulan PT. SINAR SOSRO adalah Tehbotol Sosro kemasan botol beling atau sering disebut RGB (Returnable Glass Bottle). Tehbotol Sosro kemasan botol beling merupakan produk teh siap minum yang pertama di Indonesia dan di Dunia yang sudah diluncurkan sejak Tahun 1974. Untuk memenuhi kebutuhan pencintanya dimanapun berada,Tehbotol Sosro dengan inovasinya sampai dengan saat ini telah memiliki banyak pilihan kemasan produk yaitu :
  • Kemasan botol beling ( Returnable Glass Bottle ) dengan volume 220ml
  • Kemasan kotak (Tetra Pak ) dengan volume 1 Liter,250 ml,200ml.
  • Kemasan pouch dengan volume 150ml
  • Kemasan PET dengan volume 500ml

Inovasi terbaru dari produk Tehbotol Sosro adalah Tehbotol Sosro Less Sugar yang telah diluncurkan pada tanggal 20 Agustus 2008. Produk ini tersedia dalam kemasan PET volume 500ml dan kemasan kotak ( Tetra Pak ) volume 250ml. Dan untuk Tehbotol Sosro regular kini hadir dalam kemasan baru yaitu kemasan PET 500ml.
2. FRUIT TEA SOSRO
Dengan bertujuan untuk pengembangan produk, maka PT. SINAR SOSRO pada Tahun 1997 mengeluarkan produk minuman teh berbasis buah-buahan yaitu Fruit Tea Sosro dengan target segmen REMAJA.
Produk ini cukup sukses dipasar sehingga pada tahun 2004 memperoleh Indonesia Best Brand Award sebagai Most Potential Brand In Non-Carbonated Drink Category.
3. SOSRO JOY GREEN TEA
Sosro Joy Green Tea adalah produk terbaru dari PT. SINAR SOSRO yang diluncurkan pada tanggal 26 Oktober 2007. Salah satu bahan dasar produk ini adalah Teh Hijau atau Green Tea, dimana Teh Hijau juga mengandung Antioksidan yang berguna untuk kesehatan. Saat ini Sosro Joy Green Tea hadir dalam kemasan yaitu :
  • Joy Green Tea kemasan botol beling (Returnable Glass Bottle) dengan volume 234ml.
  • Joy Green Tea kemasan PET 300 ml rasa Jasmine dan jasmine less sugar.
  • Joy Green Tea kemasan PET 500 ml Rasa Jasmine, Honey Lemon dan Jasmine less sugar.

4. TEH CELUP SOSRO
Teh Celup Sosro merupakan produk teh siap saji yang dihasilkan oleh PT. GUNUNG SLAMAT (sister company dari PT. Sinar Sosro) dengan varian produknya antara lain adalah:
Teh Celup Sosro isi 5, 10, 15, 30, 50 dan 100 sachet
Teh Celup Sosro kemasan Batik isi 25 sachet dengan pilihan Teh Hitam (Black Tea), Teh Hijau (Green Tea), dan Teh Melati (Jasmine Tea)
5. HAPPY JUS
Untuk kategori minuman Jus, PT. SINAR SOSRO menghadirkan produk HAPPY JUS yang launching pada awal tahun 2005. Produk ini lebih banyak diminati oleh anak-anak. Saat ini Happy Jus hadir dalam kemasan yaitu :
=Happy Jus dalam kemasan genggam ( Tetra Pack ) volume 200ml dengan varian rasa: Apel, Cherry-B, Apel berry, Jeruk dan Anggur.
6. COUNTRY CHOICE
PT.SINAR SOSRO juga menghadirkan produk COUNTRY CHOICE dalam kategori jus pada akhir tahun 2008.COUNTRY CHOICE merupakan real juice kaya manfaat untuk kecukupan gizi dan nutrisi setiap hari dengan cara praktis dan hemat. Dengan varian Rasa :
=Favorit Flavor : Guava : High Antioksidan, Orange : High vit C & Calcium, Apple : High Fiber,
=Apple pulp: High folat, Mango : High Vit A,C,E
=Gold Fruit : Goji berry : Rich Antioxidant (Jus Goji pertama di Indonesia ).
7. TEBS
TEBS Adalah kategori Minuman Teh berkarbonasi yang Launching pada bulan November tahun 2004 dengan kemasan botol beling (Returnable Glass Bottle) dalam volume 230 ml yang kemudian disusul dengan kemasan kaleng (Can) dengan volume 318 ml. PT. SINAR SOSRO telah mendapatkan penghargaan The Best Client dari JC&K Advertising sebagai hasil kerjasamanya yang telah terjalin dengan baik dengan pihak agency.
8. STEE
Pada tahun 90-an, untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk teh dengan harga lebih terjangkau dan volume yang lebih banyak, maka PT. SINAR SOSRO meluncurkan produk teh dalam kemasan botol beling (Returnable Glass Bottle) dengan merk S-TEE bervolume 318 ml.
9. Air Minum PRIM-A
Pada tahun 90-an, PT. SINAR SOSRO juga memproduksi air minum dalam kemasan. Merknya pada saat pertama kali dikeluarkan adalah Air SOSRO. Pada Tahun 1999, Air SOSRO berganti nama dengan Prim-A. Air minum Prim-A hadir dalam kemasan cup 240ml, botol plastik 330ml, 600ml dan 1.5 liter, dan dalam kemasan galon.
Dan hingga sekarang sejak tahun 2011 PT Sinar Sosro tidak hanya menghasilkan produk minuman kemasan saja, namunmelebarkan sayap ke bidang produksi makanan.
 Terlihat bahwa PT Sinar Sosro selalu melakukan planing kedepan dengan mengeluarkan produk – produk baru serta ber inovas. 

MODEL BOTOL TEH SOSRO
1. Botol Versi I 
Dikeluarkan pada tahun 1970 dengan merek TEHCAP BOTOL SOFT DRINK SOSRODJOJO
2. Botol Versi II 
Dikeluarkan pada tahun 1972 dengan merek TEH CAP BOTOL (dengan penulisan ”CAP” lebih kecil, sehingga orang lebih membaca TEH BOTOL), selain itu Penulisan Soft Drink dihilangkan, dan tulisan TEH BOTOL diganti dengan warna merah putih yang menggambarkan produk asli Indonesia. Penulisan Sosrodjojo juga disingkat menjadi SOSRO dalam logo bulat merah.
3. Botol Versi III 
Pada tahun 1974, terjadi perubahan design botol yang ke-III. Design botolnya tidak seperti botol versi I & II. Dengan bentuk botol yang baru dan perubahan pada penulisan merk TEHBOTOL SOSRO pada kemasannya. Design botol ke-III ini diperkenalkan seiring dengan didirikannya pabrik PT. SINAR SOSRO yang pertama di daerah Cakung, Jakarta.

CONTROL SYSTEM
1. CONTROL PRODUK
Dimana PT sinar Sosro mengontrol produk-produknya dengan melakukan inovasi – inovasi baru serta trend sekarang, dimana sekarang trend minuman botol atau minuman kemasan sangat di minati namun di sini pesaing dari PT sinar sosro sangat banyak selain produk –produk sejenis juga produk subsitusi. Maka dari itu PT sinar sosro selalu mengontrol pasar dengan tidak luput mengeluarkan produk produk terbarunya sebagai jawaban atas persaingan dan eksistensi.
2. CONTROL LIMBAH
PT sinar sosro ungaran memiliki 2 jenis limbah industri, sperti limbah cair dan limbah padat.
=Limbah cair di olah melalui : Preartreatment : Screen press - Sum Pit -  Cooling Tower - Bak  equalisasi dan agilator, limbah aman.
=Limbah Padat di olah melalui proses : Thermofil pengolahan dengan jamur / bakteri  - ampas teh di tampaung di bak khusu – ampas teh di dinginkan selama 1 hari – penguraian dengan menanamkan mikroorganisme – pembalikan dengan waktu seminggu sekali – selama 1 bulan teh akan menajdi kompos.

MARKET DRIVEN STRATEGY SOSRO
PT. Sinar Sosro pada awalnya memperkenalkan minuman siap saji dalam kemasan botol, Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan . Sosro memandang bahwa ketika orang sedang melakukan perjalanan dan ia kehausan pasti membutuhkan sebuah penghilang dahaga yang praktis dan mudah di dapat, berangkat dari pengalaman ketika melakukan promo, tempat yang praktis dan aman untuk digunakan sebagai wadah teh adalah botol.
Sosro juga memiliki keunggulan dan keunikan dalam pemasaran. sebelum sosro hadir, ada sebuah perusahaan asing yang ingin mengeluarkan produk teh dalam botol sepert i yang dilakukan sosro saat ini. Kala itu sang perusahaan menyewa jasa sebuah biro riset pemasaran untuk menguji kelayakan dan prospek produk tersebut di Indonesia. Setelah meneliti dan mengamati kebiasaan minum teh di masyarakat sang biro pun menyimpulkan bahwa produk ini tidak memiliki prospek bagus untuk dipasarkan di Indonesia. Biro itu beralasan bahwa budaya minum teh pada bangsa Indonesia umumnya dilakukan pagi hari dalam cangkir dan disajikan hangat sehingga kehadiran teh dalam kemasan botol justru akan dianggap sebuah keanehan. Sosrodjojo, pendiri perusahaan sosro, justru berpikir sebaliknya. Akhirnya sosro mencoba untuk memasukkannya pada kemasan-kemasan botol limun agar mudah dibawa.
Dari awal produk ini ditargetkan untuk konsumen yang sering melakukan perjalanan seperti supir dan pejalan kaki sosro . Sosro menyadari bahwa segmen konsumen ini memiliki keinginan hadirnya minuman yang dapat menghilangkan dahaga di tengah kelelahan dan kondisi panas selama perjalanan.

STRATEGI INTERNAL
1. SEGMENTASI PRODUK
PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agro industri yang memproduksi berbagai macam produk dengan menggunakan pucuk daun teh sebagai salah satu bahan baku utamanya, dimana salah satu produknya adalah Teh Botol Sosro. Teh Botol Sosro merupakan produk teh siap minum pertama di Indonesia yang di kemas dalam botol dan telah dikenal oleh masyarakat luas.
Persaingan yang begitu ketat dari banyaknya teh dalam kemasan botol yang beredar di pasaran. Berdasarkan data pada PT. Sinar Sosro terdapat tujuh merek teh dalam kemasan botol yang beredar di Indonesia, yaitu Teh Botol Sosro, Fruit Tea, TEBS, S-tee, Frestea, Tekita.
2. TARGETTING
Target dari teh botol ini adalah yang menyukai rasa asli teh (non fruity) dan praktis, para supir atau pejalan kaki. Diberikanlah kemasan botol yang praktis dan disediakan di kios – kios yang ada di pinggir jalan. Jadi jika ada yang haus, ya tinggal minum sosro. Plus ditempatkan dalam boks es, sehingga menjadi dingin. Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan.
3.         Positioning
Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat, karena  teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.

POSITIONING STRATEGY
“DEVELOPING THE POSITIONING STRATEGY”
Menurut Kotler Positioning diartikan sebagai tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang khas (dibandingkan dengan para Kompetitor) didalam benak pelanggan yang menjadi targetnya yang tujuannya adalah menempatkan Brand dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan potensi manfaat perusahaan, sehingga dengan menentukan positioning brand yang baik membantu strategi marketing dalam hal mengklarifikasi esensi merek , tujuan, yang hasil akhirnya adalah penciptaan Proporsi nilai yang berfokus pada pelanggan .
Positioning yang dilakukan oleh Sosro juga didukung oleh marketing mix yang baik. Hal ini ditunjukan dari integrasi yang baik dari komponen-komponen 4P. Contoh adalah bahwa pengembangan produk berasal dari strategi promosi, hubungan antara penentuan harga (price) dengan saluran distribusi (place), dll.

1. PRODUCT STRATEGY / BRAND STRATEGY
Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.
Brand Sosro telah terbentuk melalui proses yang panjang. Sosro telah berhasil mengembangkan merek Teh Botol Sosro menjadi merek dengan brand equity yang kuat. Beberapa hal yang dapat dicermati dalam pembentukan brand equity ini adalah :
  • Brand Awareness yang dimiliki Teh Botol Sosro dapat dikatakan telah memasuki tingkatan top of mind. Hal ini dapat dilihat dari Teh Botol Sosro dapat menjadi pemimpin pasar dalam kategori teh siap minum dalam kemasan botol.
  • Perceived Quality dari Teh Botol Sosro telah terbukti selama puluhan tahun. PT. Sinar Sosro telah berhasil menjaga kualitas produk ini sehingga mendapat anggapan baik dari konsumen.
  • Brand Association dari Teh Botol Sosro kuat, dapat dilihat bahwa ketika orang menyebut teh botol kemudian yang menjadi maksud dari teh botol itu sendiri adalah Teh Botol Sosro.
  • Brand Loyalty dari Teh Botol Sosro juga kuat. Ini merupakan hasil dari pengembangan saluran distribusi, menjaga kualitas, dan strategi promosi yang dilakukan dengan jargon “apapun makanannya minumannya teh botol sosro”.

Hasil dari brand equity yang kuat ini telah dirasakan oleh Sosro yaitu memudahkan PT. Sinar Sosro untuk melakukan pengembangan pasar dengan mengenalkan produk Fruit Tea untuk kalangan muda dan Tebs untuk pengkonsumsi minuman berkarbonasi, selain itu PT. Sinar Sosro juga menikmati profit margin yang lebih besar, yang terlihat dari profit margin antara agen dan distributornya .
Ada Hal menarik untuk brand Teh Botol Sosro karena dengan penggunaan kata “Teh Botol” kemudian memberikan asosiasi pada Sosro sendiri, yang menjadi keunggulan dari brand ini, sehingga tidak menjadi merek biasa. Selain itu kekuatan brand equity harus dijaga agar tetap bisa menghadapi kompetisi yang semakin ketat, karena ketika sebuah poduk dari sebuah produsen berhasil maka kemudian produsen lain akan mengeluarkan produk serupa. Hal ini terjadi pada munculnya teh dalam botol dari bermacam-macam produsen seperti tekita dan frestea yang di produksi oleh coca cola dan pepsi .
Dalam melakukan pengembangan brand PT. Sinar Sosro menerapkan beberapa strategi. Diantaranya adalah :
  1. Line Exten s ion dengan mengeluarkan produk Fruit Tea dengan pangsa pasar generasi muda, dan juga peluncuran produk Tebs untuk menarik minat pelanggan yang mengkonsumsi minuman berkarbonasi. Kedua produk ini dapat meraih sukses di pasar, terutama untuk produk Fruit Tea yang kemudian mulai menggerogoti pasar dari minuman berkarbonasi. Akibat dari itu, maka kemudian produk ini diikuti oleh Coca Cola yang merasa terancam dengan mengeluarkan produk Fruitcy. Kesuksesan produk ini adalah karena kekuatan saluran distribusi dari PT. SInar Sosro, dan dengan produk Fruit Tea dan Tebs sekali lagi PT. Sinar Sosro menghadirkan inovasi dan menjadi pioneer dengan menyajikan produk teh dengan rasa buah dan produk teh yang mengandung soda.
  2. Brand Exten s ion dengan meluncurkan produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan merek PRIMA. Walaupun dengan dukungan saluran distribusi yang baik namun PRIMA tidak dapat merebut pasar AMDK yang sudah dikuasai oleh AQUA.

2. DISTRIBUTION STRATEGY
Distribusi (penempatan) adalah bagian dari bauran pemasaran yang mempertimbangkan cara menyampaikan produk-produk dari produsen ke konsumen. Perusahaan harus membuat keputusan mengenai saluran (channel) yang akan digunakan dalam mendistribusikan produk-produk mereka. PT Sinar Sosro merupakan salah satu contoh perusahaan terbaik yang sukses mengolah minuman ringan (soft drink) teh, salah satu produk yang dihasilkan adalah teh dalam kemasan botol dengan merek Teh Botol Sosro. Sukses pemasaran produk dan besarnya keuntungan yang diraih perusahaan tidak terlepas dari strategi distribusi yang jitu dalam menjangkau pasar. Strategi penjualan yang dilakukan Sosro adalah dengan mengembangkan saluran distribusi secara luas dan terus menerus. Mengutamakan availability dan kualitas produk sehingga berbuah pada kesetiaan pelanggan.
Distribusi Sosro mencakup hampir seluruh wilayah nasional mulai dari Batam, Jabotabek, Jabar, Jatim, hingga Kalimantan dan Sulawesi. Bahkan teh dalam kemasan botol Sosro diekspor ke Australia, Vietnam, Brunei Darussalam dan Amerika Serikat. Sosro dikenal memiliki jaringan distribusi yang sangat mengakar. Keputusan mengenai pergudangan dan pengendalian persediaan juga merupakan keputusan distribusi. Ketersediaan (availability) menjadi kunci sukses pemasaran. Pihak Sosro selalu memantau outlet-outlet Sosro dari pengaruh pesaing (competitor) yang berniat menggantikan Teh Botol Sosro. Survei AC Nielsen beberapa waktu lalu menemukan availability Sosro mencapai 100 persen. Namun Coca-Cola juga tidak kalah kuat dalam saluran distribusi. Database Coca-Cola diketahui memiliki ratusan ribu warung pinggir jalan yang siap menjajakan produk Coca-Cola termasuk Freshtea. Kini Coca Cola bersaing head to head dengan Sosro yang mengusung teh botol dan Fruit Tea. Maka menarik melihat persaingan di antara kedua pemain besar ini.
Pengembangan proses yang dilakukan oleh Sosro adalah dengan mengintegrasikan supply chain, seperti memiliki kebun teh sendiri. berbeda dengan proses distribusi produk dilakukan dengan bekerja sama dengan banyak agen penjualan untuk memperluas cakupan distribusi dari Sosro
Bahan baku teh untuk PT. Sinar Sosro berasal dari:
§  Perkebunan Teh Gunung Rosa di Cianjur
§  Perkebunan Teh Gunung Manik di Cianjur
§  Perkebunan Teh Gunung Cempaka di Cianjur
§  Perkebunan Teh Gunung Satria di Garut
§  Perkebunan Teh Daerah Neglasari di Garut
§  Perkebunan Teh Daerah Cukul di Pangalengan
§  Perkebunan Teh Daerah Sambawa di Tasikmalaya
3. PRICING STRATEGY
Pertama kali mengenalkan teh siap minum dalam kemasan botol, Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak lebih dari biaya parkir pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia.
4. PROMOTION STRATEGY
Kesuksesesan sosro dalam merebut hati konsumen Indonesia sesungguhnya dilihat dari aspek pemasaran cukup unik. Sosro,dalam beberapa hal, telah mengabaikan hukum-hukum umum yang terdapat di ilmu pemasaran. Misalnya saja mengenai perlunya riset pasar sebelum meluncurkan produk. Konon kabarnya sebelum sosro hadir, ada sebuah perusahaan asing yang ingin mengeluarkan produk teh dalam botol sepert i yang dilakukan sosro saat ini. Kala itu sang perusahaan menyewa jasa sebuah biro riset pemasaran untuk menguji kelayakan dan prospek produk tersebut di Indonesia. Setelah meneliti dan mengamati kebiasaan minum teh di masyarakat sang biro pun menyimpulkan bahwa produk ini tidak memiliki prospek bagus untuk dipasarkan di Indonesia. Biro itu beralasan bahwa budaya minum teh pada bangsa Indonesia umumnya dilakukan pagi hari dalam cangkir dan disajikan hangat sehingga kehadiran teh dalam kemasan botol justru akan dianggap sebuah keanehan.
Sosrodjojo, pendiri perusahaan sosro, justru berpikir sebaliknya. Awalnya ide kemasan botol berasal dari pengalaman tes cicip (on place test) di pasar-pasar tradisional terhadap teh tubruk cap botol. Pada demonstrasi pertama teh langsung diseduh di tempat dan disajikan pada calon konsumen yang menyaksikan. Namun cara tersebut memakan waktu lama sehingga calon konsumen cenderung meninggalkan tempat. Kemudian pada uji berikutnya teh telah diseduh dari pabrik dan kemudian dimasukkan ke dalam tong-tong dan dibawa dengan mobil. Akan tetapu cara ini ternyata membuat banyak teh tumpah selama perjalanan karena saat itu struktur jalan belum sebaik sekarang. Akhirnya sosro mencoba untuk memasukkannya pada kemasan-kemasan botol limun agar mudah dibawa. Beranglkat dari itu merekaberpikir bahwa penggunaan kemasan botol adalah alternatif yang paling praktis dalam menghadirkan kenikmatan teh lansung ke konsumen.
Dari awal produk ini ditargetkan untuk konsumen yang sering melakukan perjalanan seperti supir dan pejalan kaki sosro . Sosro menyadari bahwa segmen konsumen ini memiliki keinginan hadirnya minuman yang dapat menghilangkan dahaga di tengah kelelahan dan kondisi panas selama perjalanan. Atribut kepuasan ini dicoba untuk dipenuhi dengan menghadirkan minuman teh dalam kemasan botol yang praktis dan tersedia di kios-kios sepanjang jalan. Untuk menambah nilai kepuasan teh botol ini disajikan dingin dengan menyediakan boks-boks es pada titik-titik penjualannya (penggunaan kulkas pada saat itu belum lazim).
Kini SOSRO telah menjadi perusahaan minuman yang besar dan otomatis strategi pemasaran yang dipakai pun semakin besar pula. Promosinya kini bukan menggunakan metode cicip rasa tetapi kini banyak iklan-iklan sosro yang terlihat di berbagai stasiun televisi, internet, majalah, surat kabar, radio, dan berbagai acara-acara besar maupun kecil.

SUMBER

SELESAI.. apa bila ada kesalahan selebihnya saya minta maaf, terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar