BAURAN PEMASARAN
PENGERTIAN BAURAN PEMASARAN
Pemasaran (Inggris:Marketing) adalah proses
penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi
mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang
kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia.
Pengertian bauran pemasaran atau marketing mix menurut para
ahli.
Marketing
mix adalah strategi mencampur kegiatan-kegiatan marketing, agar dicari
kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil yang paling memuaskan (Buchari
Alma, 2007:130)
Marketing
mix adalah elemen-elemen organisasi perusahaan yang dapat dikontrol oleh
perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan tamu dan untuk memuaskan tamu
(Zeithaml dan Bitner, 2008:48).
Marketing
mix is good marketing tool is a set of products, pricing, promotion,
distribution, combined to produce the desired response of the target market –
Bauran pemasaran adalah perangkat pemasaran yang baik yang meliputi produk,
penentuan harga, promosi, distribusi, digabungkan untuk menghasilkan respon
yang diinginkan pasar sasaran (Kotler dan Amstrong, 2012:92)
Dari ketiga pengertian marketing mix menurut para
ahli di atas dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran merupakan alat pemasaran
yang baik yang berada dalam suatu perusahaan, dimana perusahaan mampu
mengendalikannya agar dapat mempengaruhi respon pasar sasaran.
UNSUR-UNSUR
BAURAN PEMASARAN
Bauran Pemasaran 5P
Dalam bauran pemasaran terdapat seperangkat alat
pemasaran yang dikenal dengan marketing mix 5P, yaitu product (produk), price
(harga), place (tempat atau saluran distribusi), dan promotion (promosi), dan people (orang). Lima unsur pemasaran yang saling terkait dan
digunakan dalam formulasi yang tepat sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan
pemasaran yang efektif sekaligus memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
1. Produk
(Product)
Produk
merupakan hasil dari produksi sebuah perusahaan. Kegiatan pemasaran dikatakan
berhasil apabila perusahaan atau penjual mampu membujuk konsumen dan akhirnya
konsumen memutuskan dan akhirnya konsumen memutuskan untuk membeli produk yang
ditawarkan. Produk dapat didefinisikan
sebagai apa saja yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan dalam hal
penggunaan, konsumsi atau akuisisi.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke
pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan
yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Perencana produk harus
memikirkan produk pada 3 tingkat:
- Produk Inti : Jasa untuk memecahkan Masalah atau manfaat inti yang dicari konsumen, ketika membeli suatu produk. Hal ini didasarkan pada pertanyaan: “Apa yang sebenarnya dibeli oleh pembeli.
- Produk Aktual : Bagian dari produk, yang meliputi tingkat mutu, sifat, rancangan, nama merek dan pengemasan dan sifat lain yang dibagungkan untuk memberikan manfaat produk inti.
- Produk Tambahan : Tambahan servis/pelayanan dan manfaat bagi konsumen yang diberikan di sekitar produk inti dan produk aktual.
a)
Klasifikasi Produk
Secara tradisional, pemasar
mengklasifikasikan produk berdasarkan ciri-cirinya: daya tahan, wujud dan
penggunanya (konsumen atau industri). Setiap jenis produk memiliki strategi
bauran pemasaran yang sesuai.
b)
Atribut Produk
Semua produk memiliki
atribut yang berwujud seperti mutu, ciri-ciri dan model. Semua atribut produk
terbentuk dalam proses realisasi produk yang akhirnya dibuat prototype
product. Prototype product ini yang akhirnya
menjadibrandmerk karena sudah semakin diperbaiki mutu dan
tampilannya.
c)
Pengertian Produk Mix dan Produk
Line
Produk mix (bauran
produk) adalah seluruh barang yangditawarkan untuk dijual kepada konsumen oleh
perusahaan.Produk line (lini produk) adalah sekelompok
barang-barang yang prinsipnya mempunyai fungsi yang sama dan
memiliki karakteristik bentuk yang sama.
Bauran produk lebih bsnysk
membicarakan tentang kombinasi beragai produk yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan untuk dapat menarik minat dan mendapatkan pelanggan setia dari
produk yang dihasilkan.
d)
Kendala-kendala strategi produk
Tahap-tahap
awal dalam proses manajemen pemasaran merupakan kendala bagi strategi produk
unit bisnis khususnya penetapan sasaran pasar dan penentuan posisi di pasar
yang berdampak pada komposisi lini produk (line product) dan atribut
dari produk-produk individual. Perkembangan waktu mengubah lingkungan tempat
unit bisnis bersaing, mendorong timbulnya perubahan didalam strategi produk,
sehingga strategi produk juga dibatasi oleh daur hidup produk
2. Harga
(price)
Dalam bauran pemasaran (marketing mix) harga
merupakan faktor penting dalalm menentukan ranah pemasaran yang
dialokasikan oleh sebuah perusahaan. Dari keempat faktor yang
menentukan marketing mix, harga merupakan
satu-satunya unsur yang memberikan peMasukan atau pendapatan bagi
perusahaan.
Menurut bayu swastha, harga dapat didefinisikan sebagai
sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sebuah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
Kesimpulan
bahwa harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah
uang. Demi mendapatkan sebuah barang atau jasa yang diinginkannya seorang
konsumen harus rela membayar sejumlah uang.
Hal ini juga harus diperhatikan oleh perusahaan, jika
perusahaan menetapkan harga yang tinggi dengan maksud untuk menjadikan barang
atau jasa produksinya dalam kategori luxuries, maka harga yang semakin tinggi
dapat menjadikan barang itu akan semakin dicari konsumen, akan tetapi akan
berbeda jika bidikan barang yang digunakan untuk umum maka harga yang harus
digunakanpun menyesuaikan dengan kemampuan pasar.
Tujuan penetapan harga. Catur dalam bukunya menyebutkan
ada empat tujuan utama yang dapat diraih perusahaan melalui kebijakan harga,
yaitu:
- Memaksimalisasi laba jangka pendek
- Unggul dalam bagian pasar
- Unggul dalam kualitas produk
Strategi Harga. Harga merupakan salah satu komponen
dalam marketing mix sebagai salah satu komponen yang penting,
maka sebuah perusahaan harus dapat menentukan strategi harga yang tepat bagi
produk yang diproduksinya. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam
menentukan harga produk. Karena kesalahan dalam menentukan harga produk dapat
mengakibatkan produk itu semakin tidak laku atau bahkan tidak diperbolehkan
untuk produksi lagi. Dalam
menentukan strategi harga atas suatu produk, harus dipertimbangkan produksi
produk di pasar persaingan, dan juga siklus kehidupan produk tersebut. produk
lain yang mempunyai target pasar sama dengan market leadernya tentu
tidak akan bisa menyaingi harga standar terendah dari market leder, karena jika
produk nomor dua itu mematok harga sama dengan yang dilakukan market
leader, konsumen lebih memilih merk yang menjadi market leader.
Metode-Metode Penetapan Harga. Perusahaan – perusahaan
menentukan harga dasar mereka dan kemudian mengubahnya untuk memenuhi
faktor-faktor yang selalu berubah dalam lingkungannya. Metode penetapan harga
yang didasarkan pada biaya yang paling sederhana adalah cost-plus
pricing dan mark up pricing method.
- Metode cost-plus pricing. Pada metode ini, produsen / penjual akan menentukan harga jual untuk satu unit barang ditambah suatu jumlah tertentu untuk menutuplaba yang diinginkan. Laba yang diinginkan dalam konsep ini disebut margin. Harga Jual = Biaya Total + Margin
- Metode mark up pricing. Metode mark up pricing ini hampir sama dengan metode costplus pricing. Hanya saja metode mark up pricing ini lebih cocok digunakan untuk pedagang/ penjual, sedangkan metode cost-plus pricing cocok digunakan oleh produsen. Berdasarkan metode ini, penjual/pedagang menentukan harga jualnya dengan cara menambahharga jual produk dengan sejumlah mark up. Mark up sendiri merupakan kelebihan harga jual diatas harga belinya. Dalam menentukan mark upjuga perlu diperhatikan biaya penjualan, biaya penelitian, dan biaya lainnya karena biaya-biayatersebut Masuk dalam mark up. Harga Jual = Harga Beli + Mark Up
- Metode Harga Break Even (Break-even pricing).Penetapan dengan metode ini artinya harga jual produk adalah sama besarnya dengan biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk. Suatu keadaan dikatakan break even penghasilan yang diterima adalah sama dengan total biaya yang dikeluarkan. Berdasarkan metode ini, perusahaan dikatakan memperoleh laba jika jumlah penjualannya bisamelebihi di atas titik break even. Dalam metode ini produsen harus mempunyai anggapan–anggapan terhadap suatu kondisi agar produksinya tidak mengalami kesalahan.
3. Promosi
(promotion)
Promosi merupakan salah satu variabel marketing
mix yang sangat penting yang dilakukan untuk membuka
pangsa pasar yang baru atau memperluas jaringan pemasaran.
Sebagaimana Hurriyati mengatakan, promosi
merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk atau mengingatkan pasar sasaran atasperusahaan dan
produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk
yang ditawrkan perusahaan yang bersangkutan.
Menurut kotler, ada tiga tingkatan tanggapan khalayak
sasaran atas informasi pemasaran yang disampaikan para komunikator pemsaran.
Ketiga tingkatan tersebut adalah afektif, kognitif, dan keperilakuan.
Seperti halnya dengan unsur bauran pemasaran yang lain,
promosi juga mempunyai kombinasi dalam menunjang pemasaran suatu produk atau
jasa. Dalam hal ini kombinasi unsur promosi lebih dikenal dengan promotional
mix atau bauran promosi yang meliputi :
- Periklanan merupakan bentuk presentasi dalam promosi non pribadi tentang ide, barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
- Personal Selling merupakan presentasi lisan dan percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan.
- Publisitas merupakan pembritahuan secara komersial di media Massa atau sponsor secara non pribadi dengan tujuan untuk mendorong permintaan atas produk, jasa, atau ide perusahaan.
- Promosi penjualan merupakan kegiatan pemasaran selain periklanan, personal selling, dan publisitas yang mendorong pembelian barang oleh konsumen. Kegiatan promosi penjualan di antaranya pameran, peragaan, demonstrasi dan sebagainya.
4. Saluran Distribusi (place)
Setelah barang selesai dibuat dan siap untuk dipasarkan,
tahap berikutnya dalam proses pemasaran adalah menentukan metode dan rute yang
akan dipakai untuk menyalurkan barang tersebut kepasar. Hal ini menyangkut
strategi penyaluran dan termasuk didalam pemiilihan penyaluran distribusi.
Secara singkat saluran distribusi menurut Drs. Basu
Swasta (1990) tersebut dapat didefinisikan sebagai saluran distribusi untuk
suatu barang adalah “Saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan
barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri”
Willian J. Stanto (1986 : 81) membagi gambaran umum
mengenai saluran distribusi yang paling banyak digunakan untuk barang hasil
produksi buat konsumen atau pemakai industri antara lain:
Distribusi barang-barang konsumen:
- Produsen => Konsumen
- Produsen => Pengecer => Konsumen
- Produsen => Pedagang besar => Pengecer => Konsumen
- Produsen => Agen => Pengecer => Konsumen
- Produsen => Agen => Pedagang besar => Pengecer => Konsumen
- Distribusi barang industri
- Produsen => Pemakai Industri
- Produsen => Distributor Industri => Pemakai
- Produsen => Agen => Pemakai
- Produsen => Agen => Distributor Industri => Pemakai
5. Orang (People)
Menurut Zeithaml
and Bitner yang
dikutif oleh Ratih
Hurriyati
(2005:62) pengertian people adalah sebagai
berikut: “Orang (people)
adalah semua pelaku
yang memainkan peranan
dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli.
Elemen-elemen dari ‘people’ adalah pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen
lain
dalam lingkungan jasa.
Semua sikap dan
penampilan karyawan
mempunyai
pengaruh terhadap persepsi
konsumen atau
keberhasilan
penyampaian jasa (service encounter).”
Semua karyawan
yang berhubungan dengan
konsumen dapat disebut sebagai tenaga penjual.
Oleh karena itu penting kiranya semua perilaku karyawan jasa harus
diorientasikan kepada konsumen. Itu berarti organisasi
jasa harus merekrut
dan mempertahankan karyawan
yang mempunyai skill, sikap,
komitmen, dan kemampuan dalam membina hubungan baik dengan konsumen.
People dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan, dan merupakan faktor
yang memegang peranan penting bagi semua organisasi.
Oleh
perusahaan jasa unsur people ini bukan hanya memegang peranan penting dalam bidang
produksi atau operasional
saja, tetapi juga
dalam melakukan hubungan kontak langsung
dengan konsumen. Perilaku orang-orang yang terlibat langsung ini
sangat penting dalam
mempengaruhi mutu jasa
ditawarkan dan image perusahaan yang
bersangkutan. Elemen people ini memiliki 2 aspek, yaitu:
- Service people untuk organisasi jasa, sevice people biasanya memegang jabatan ganda, yaitu mengadakan jasa dan menjual jasa tersebut. melalui pelayanan yang baik, cepat, ramah, teliti dan kesetiaan pelanggan terhadap perusahaan yang akhirnya akan meningkatkan nama baik perusahaan.
- Customer
Pentingnya sumber daya
manusia dalam pemasaran jasa telah mengarah perhatian yang besar pada pemasaran internal. Pemasaran internal
semakin diakui perusahaan jasa dalam menentukan suksesnya
pemasaran ke pelanggan eksternal.
Bauran
Pemasaran 7P
Dalam pemasaran jasa memiliki beberapa alat
pemasaran tambahan seperti people (orang), physical evidence (fasilitas fisik),
dan process (proses). Ketujuh unsur bauran pemasaran tersebut saling berhubungan
dan berpengaruh satu sama lain, sehingga harus diupayakan untuk menghasilkan
suatu kebijakan pemasaran yang mengarah kepada layanan efektif dan kepuasan
konsumen. Jadi di dalam bauran pemasaran terdapat variable-variabel yang saling
mendukung satu dengan yang lainnya, yang kemudian oleh perusahaan digabungkan
untuk memperoleh tanggapan-tanggapan yang diinginkan di dalam pasar sasaran.
Kombinasi dari perangkat tersebut perusahaan dapat mempengaruhi permintaan akan
produknya.
1. Product (Produk)
Produk
adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan meliputi barang fisik, jasa, orang, tempat,
organisasi, dan gagasan. Menurut Kotler yang dikutif oleh Ratih Hurriyati
(2005:50) pengertian
produk adalah sebagai
berikut : “Product (Produk) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan
kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.”
Menurut
Ratih Hurriyati (2005:50-51),
produk jasa merupakan suatu kinerja penampilan,
tidak berwujud dan
cepat hilang, lebih
dapat dirasakan daripada dimiliki, serta
pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa
tersebut.Sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa, tetapi membeli
manfaat dan nilai dari sesuatu yang ditawarkan.’Apa yang ditawarkan’ menunjukan
sejumlah manfaat yang dapat pelanggan dapatkan dari pembelian suatu barang
atau jasa, sedangkan sesuatu yang ditawarkan itu sendiri dapat dibagi menjadi
empat kategori, yaitu:
- Barang nyata,
- Barang nyata dan disertai dengan jasa,
- Jasa utama yang disertai dengan barang adan jasa tambahan, dan
- Murni jasa
Untuk
merencanakan penawaran atau produk, pemasaran perlu memahami tingkat produk, yaitu
sebagai berikut.
- Produk Utama atau Inti (Core Benefit) Yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.
- Produk Generic (Generic Product) Yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi).
- Produk Harapan (Expected Produk) Yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli.
- Produk Pelengkap (Augmented Product) Yaitu berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan dapat dibedakan dengan produk pesaing.
- Produk Potensial (Potencial Product) Yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang.
Jadi
pada dasarnya produk
adalah sekumpulan nilai
kepuasan yang kompleks. Nilai sebuah
produk ditetapkan oleh pembeli berdasarkan manfaat yang akan mereka terima
dari produk tersebutut
2. Price (Harga)
Harga
yaitu jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Menurut DR. Buchari Alma (2007:169) pengertian harga adalah sebagai berikut: “ Price (Harga) adalah
nilai suatu barang atau jasa yang dinyatakan dengan uang .”
Harga
merupakan satu-satunya dari unsur bauran
pemasaran (marketing mix) yang menghasilkan pendapatan sementara
unsur-unsur lainnya menimbulkan biaya.
Seperti halnya unsur-unsur
bauran pemasaran yang
lain, diantaranya produk dan promosi
hargapun memiliki komponen bauran harga yang terdiri dari:
- Daftar Harga (Price List) adalah suatu uraian harga yang dicantumkan pada label atau produk.
- Potongan Harga (Discount) adalah pengurangan dari harga yang normal.
- Penghargaan Atau Keringanan (Allowance) adalah keringanan pada konsumen untuk cicilan
- kredit.
- Jangka Waktu Pembayaran (Payment Period) adalah cicilan kredit sesuai kesepakatan antara penjual dengan pembeli (berhubungan dengan kredit).
- Syarat-Syarat Kredit (Credit Term) adalah sesuatu yang harus dipenuhi konsumen.
3. Promotion (Promosi)
Aktivitas yang
mengkomunikasikan produk dan
membujuk pelanggan sasaran untuk
membelinya. Menurut Buchari Alma
yang dikutif oleh
Ratih Hurriyati (2005:57)
pengertian promosi adalah sebagai berikut: “Promotion (Promosi) adalah suatu bentuk komunikasi
pemasaran yang merupakan
aktivitas pemasaran yang
berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau
membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya
agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan.”
- Tiga tujuan utama dari promosi adalah sebagai berikut:
- Menginformasikan (Informing)
- Membujuk pelanggan sasaran (Persuading)
- Mengingatkan (Reminding)
Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi
memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan
berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus
itu sering disebut bauran promosi (Promotion Mix), yaitu
- Periklanan (Advertising) adalah semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi ide-ide promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor yang dibayar.
- Promosi Penjualan (Sales Promotion) adalah variasi insentif jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa .
- Hubungan Masyarakat (Public Relation) adalah suatu usaha (variasi) dari rancangan program guna memperbaiki, mempertahankan, atau melindungi perusahaan atau citra produk. Publisitas adalah suatu komunikasi promosional tentang perusahaan atau produk yang dihasilkan perusahaan, yang disajikan melalui media, akan tetapi tidak dibayar oleh sponsor atau perusahaan.
- Penjualan Tatap Muka (Personal Selling) adalah penjualan pribadi atau tatap muka adalah penyajian lisan dalam suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan.
- Pemasaran Langsung (Direct Marketing) adalah komunikasi secara langsung yang digunakan dari mail, telepon, fax, e-mail atau internet untuk mendapatkan tanggapan langsung dari dari konsumen secara jelas.
4. Place (Tempat Atau
Lokasi)
Termasuk
aktivitas perusahaan untuk menyalurkan produk atau jasa yang tersedia bagi konsumen. Menurut Ratih
Hurriyati
(2005:55)
untuk produk industri
manufaktur place di artikan sebagai
saluran
distribusi
(zero
channel,
two
channel,
dan multilevel channels),
sedangkan
untuk
produk
industri
jasa,
place diartikan sebagai tempat pelayanan
jasa. Lokasi pelayanan jasa yang
digunakan dalam memasok jasa kepada pelanggan yang dituju
merupakan keputusan kunci. Keputusan mengenai
lokasi
pelayanan
yang
akan
digunakan
melibatkan pertimbangan bagaimana
penyerahan jasa kepada pelanggan dan dimana itu akan berlangsung.
Tempat
juga penting sebagai lingkungan dimana dan bagaimana jasa akan di serahkan,
sebagian dari nilai dan manfaat dari jasa. Keanekaragaman jasa
membuat penyeragaman strategi tempat menjadi sulit. Masalah ini melibatkan
pertimbangan
bagaimana
interaksi
antara
organisasi
penyedia jasa dan pelanggan serta keputusan tentang apakah
organisasi tersebut memerlukan satu lokasi atau beberapa lokasi.
Seseorang pemasar produk jasa seharusnya mencari cara untuk membangun
pendekatan penyerahan jasa yang tepat serta menghasilkan keuntungan untuk
perusahaannya. Lokasi berhubungan dengan
keputusan yang dibuat
oleh perusahaan mengenai di mana operasi
dan stafnya akan ditempatkan, yang paling penting dari lokasi adalah tipe dan
tingkat interaksi yang terlibat.
5. People (Orang)
People
adalah semua pelaku
yang memainkan sebagai
penyajian jasa dan karenanya mempengaruhi
persepsi pembeli. Yang termasuk dalam elemen ini adalah personel perusahaan
dan konsumen lain dalam lingkungan jasa.
Menurut Zeithaml
and Bitner yang
dikutif oleh Ratih
Hurriyati
(2005:62) pengertian people adalah sebagai
berikut: “Orang (people)
adalah semua pelaku
yang memainkan peranan
dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli.
Elemen-elemen dari ‘people’ adalah pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen
lain
dalam lingkungan jasa.
Semua sikap dan
penampilan karyawan
mempunyai
pengaruh terhadap persepsi
konsumen atau
keberhasilan
penyampaian jasa (service encounter).”
Semua karyawan
yang berhubungan dengan
konsumen dapat disebut sebagai tenaga penjual.
Oleh karena itu penting kiranya semua perilaku karyawan jasa harus
diorientasikan kepada konsumen. Itu berarti organisasi
jasa harus merekrut
dan mempertahankan karyawan
yang mempunyai skill, sikap,
komitmen, dan kemampuan dalam membina hubungan baik dengan konsumen.
People dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan, dan merupakan faktor
yang memegang peranan penting bagi semua organisasi.
Oleh
perusahaan jasa unsur people ini bukan hanya memegang peranan penting dalam bidang
produksi atau operasional
saja, tetapi juga
dalam melakukan hubungan kontak langsung
dengan konsumen. Perilaku orang-orang yang terlibat langsung ini
sangat penting dalam
mempengaruhi mutu jasa
ditawarkan dan image perusahaan yang
bersangkutan. Elemen people ini memiliki 2 aspek, yaitu:
- Service people untuk organisasi jasa, sevice people biasanya memegang jabatan ganda,
- yaitu mengadakan jasa dan menjual jasa tersebut. melalui pelayanan yang baik, cepat, ramah, teliti dan kesetiaan pelanggan terhadap perusahaan yang akhirnya akan meningkatkan nama baik perusahaan.
- Customer
Pentingnya
sumber daya manusia dalam pemasaran jasa telah mengarah perhatian yang besar
pada pemasaran internal. Pemasaran internal semakin diakui perusahaan jasa dalam
menentukan suksesnya pemasaran ke pelanggan eksternal.
6. Process (Proses)
Meliputi prosedur,
tugas-tugas, jadwal-jadwal, mekanisme,
kegiatan dan rutinitas dimana suatu produk
atau jasa disampaikan kepada pelanggan. Menurut Zeithaml
and Bitner yang dikutif
oleh Ratih Hurriyati (2005:50) pengertian
proses adalah sebagai berikut: “Proses adalah semua procedure actual, mekanisme, dan aliran
aktifitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa.”
Elemen proses ini mempunyai
arti
suatu
upaya
perusahaan
dalam menjalankan dan melaksanakan
aktifitas untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumennya.
Untuk perusahan jasa, kerja sama antara pemasaran dan operasional sangat
penting dalam elemen proses ini, terutama dalam melayani segala kebutuhan
dan
keinginan
konsumen.
Jika dilihat
dari
sudut
pandang konsumen, makan kualitas
jasa
diantaranya
dilihat
dari
bagaimana
jasa menghasilkan fungsinya. Proses dalam jasa
merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa seperti pelanggan jasa
akan sering merasakan sistem penyerahan jasa sebagai bagian dari jasa itu
sendiri. Selain itu keputusan dalam manajemen operasi adalah sangat penting untuk
suksesnya pemasaran jasa.
Seluruh aktifitas kerja
adalah proses, proses melibatkan prosedur-prosedur, tugas-tugas, mekanisme-mekanisme,
aktifitas-aktifitas
dan
rutinitas-rutinitas dengan apa produk (barang atau jasa) disalurkan ke pelanggan. Identitas manajemen proses sebagai
aktifitas terpisah adalah prasyarat bagi perbaikan jasa. Pentingnya elemen proses ini khususnya
dalam
bisnis
jasa
disebabkan
oleh persediaan jasa yang
tidak dapat disimpan.
7. Physical Evidence (Bukti
Fisik)
Lingkungan fisik dimana jasa disampaikan,
perusahaan jasa dan konsumennya
berinteraksi dan setiap komponen
yang berwujud memfasilitasi penampilan
atau komunikasi jasa tersebut. Menurut Zeithaml and Bitner yang dikutif oleh Ratih Hurriyati (2005:63) pengertian physical
evidence adalah sebagai berikut: “Physical evidence (sarana
fisik) ini merupakan suatu hal yang secara turut mempengaruhi keputusan
konsumen
untuk
membeli
dan
menggunakan produk jasa yang di
tawarkan.”
Unsur-unsur
yang termasuk didalam saran fisik antara lain lingkungan fisik, dalam hal ini bangunan
fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang- barang lainya yang
disatukan dengan service yang di berikan seperti tiket, sampul, label, dan lain
sebaginya.
Lovelock
(2002:248) mengemukakan bahwa perusahaan melalui tenaga
pemasaranya menggunakan tiga cara dalam mengelola bukti fisik yang strategis, yaitu
sebagai berikut.
- An attention-creating Medium. Perusahaan jasa melakukan diferensisansi dengan pesaing dan membuat sarana fisik semenarik mungkin untuk menjaring pelanggan dari target pasarnya.
- As a message-creating medium. Menggunakan simbol atau syarat untuk mengkomunikasikan secara intensif kepada audiens mengenai kekhususan kualitas dari produk jasa.
- An effect-creating medium baju seragam yang berwarna, bercorak, suara dan desain untuk menciptakan sesuatu yang lain dari produk jasa yang di tawarkan.
SUMBER :
1. http://tahirpalupi.blogspot.co.id/2012/01/makalah-bauran-pemasaran.html (diakses 3/11/2017)
2. http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-marketing-mix-4p-dan-7p.html (diakses 3/11/2017)
Analisis produksi PT Sinar Sosro
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PT SINAR SOSRO
SOSRO merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama
di Indonesia. Nama SOSRO diambil dari nama keluarga pendirinya yakni
SOSRODJOJO. Tahun 1940, Keluarga
Sosrodjojo memulai usahanya di sebuah kota kecil bernama Slawi di Jawa Tengah.
Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering dengan merek
Teh Cap Botol dimana daerah penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah.
FILOSOFI PT SINAR SOSRO
“Apapun makannya, minumnya teh botol sosro” di munculkan.
Slogan ini tidak saja mengguncang sesama produk teh namun juga produk minuman
secara keseluruhan. Teh dalam kemasan botol yang sudah tidak asing lagi bagi
masyarakat umum. Karena Teh Botol minuman untuk semua orang. PT. Sinar Sosro
adalah perusahaan yang mempromosikan minuman ringan dengan ciri khas teh asli.
PT. Sinar Sosro mengembangkan produk minuman teh rasa asli yaitu Teh Botol
Sosro. Karena produk teh ini merupakan salah satu produk yang menawarkan
kualitas produknya dalam menarik minat beli konsumen, karena sebagai minuman
teh tanpa bahan pengawet.
Dasar atau Filosofi PT. Sinar Sosro adalah Niat Baik yang di
jabarkan dalam 3K dan RL yakni :
- Peduli terhadap KUALITAS
- Peduli terhadap KEAMANAN
- Peduli terhadap KESEHATAN
- Serta RAMAH LINGKUNGAN
MERENCANAKAN (PERALATAN PRODUKSI)
Peralatan prduksi yang di gunaka oleh
PT sinar sosro adalah :
Mesin –mesin yang di gunakan di proses produksi pt sinar jaya sosro secara otomatis yaitu :
Mesin –mesin yang di gunakan di proses produksi pt sinar jaya sosro secara otomatis yaitu :
Mesin Depalletizer
Mesin Dectrater
Mesin Washer
Mesin Filler
Mesin Pos
Mesin bootle washer
Mesin Creater
Creater merupakan mesin otomatis yang
di miliki PT Sinar Sosro Ungaran yang berguna untuk memeasukkan teh botol hasil
produksi kedalam cratnya. Mesin ini di kontrol oleh cam switch sebagai otak
mesin dan photo sensot yang diperlakukan sebagi saklar induksi.
Pada Mesin Creater melakukan proses pengepakan yaitu memindahkan botol hasil produksi ke dalam crate. Proses memnindahkan botol ke dalam crat ini menggunakan 2 prinsip pengontrolan. Garis besar pengontrolan dalam mesin ini adalah pada pendali photosensor sebagai saklar induksi dan Cam Swith yang menjadi otak mesin ini
Mesin Crater ini sangat penting peranannya dalam proses produksi di PT Sinar Sosro Ungaran karena mesin ini menjadi salah satu faktir penentu kualitas, ketepatan jadwal dan kuantitas produk
Pada Mesin Creater melakukan proses pengepakan yaitu memindahkan botol hasil produksi ke dalam crate. Proses memnindahkan botol ke dalam crat ini menggunakan 2 prinsip pengontrolan. Garis besar pengontrolan dalam mesin ini adalah pada pendali photosensor sebagai saklar induksi dan Cam Swith yang menjadi otak mesin ini
Mesin Crater ini sangat penting peranannya dalam proses produksi di PT Sinar Sosro Ungaran karena mesin ini menjadi salah satu faktir penentu kualitas, ketepatan jadwal dan kuantitas produk
MEMPRODUKSI (METODE PENGOLAHAN)
Proses Produksi PT Sinar Sosro ungaran
intinya terdiri dari tigap tahap proses
1. Penanganan
Air (water Tretment). PT SOSRO memiliki 3 sumber sumur sebagai mata air. Dua diantaranya untuk
keperluan produksi, sedangkan 1 buah di gunakan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat sekita. Penanganan air sebagai bahan. utama yang akan di gunakan dalam pembuatan
teh botol adalah dengan menampung air bawah tanah yang telah di pompa
menggunakan deep wll pump di dalam tabung kerucut bersekat. Air yang di tampung
tersebut diberi tambahan kaporit dan PAC (poly Alumuniumn Cloride). Penambahan
kaporit berguna juga untuk membunuh kuman –kuman di dalam air.
2. Proses
Pembuatan Teh Cair Manis
-Pemasakan Sirup Gula
Air dari tangki softener 2 dilewatkan
pada Plate Heat Exchager (PHE), air ini kemudian di tampung dalam tangki
pelarut gula. Gula pasir di masukkan ke dalam hopper, air dari tangki pelarut
gula di alirkan ke hopper untuk di campurkan dengan gula. Untuk mempermudah
proses pelarutan di lakukan proses sirkulasi. Sirup gula ini kemudian di ambil
sempel untuk di periksa kadar gula, kesadahan, suhu dan aroma. Apabila telah
memenuhi standar , proses di lanjutkan dengan mengalirkan sirup menuju niagara
filter
-Pemasakan Teh
Pemasakan teh di awali dengan memeasukan
teh kering ke tangki penyeduh teh. Tangki yang di gunakan berjumlah dua buah,
teh di masukkan daam tangki 1 dan diisi dengan air buffer panas. Setelah
pengekstrakan, teh cair pahit pekat dala tangki penyeduhan teh 1 di alirkan ke
tangki penyeduhan teh 2. Teh pada tangki 1 di beri campuran air buffer lagi.
Setelah proses pengekstrakan, kemudian TCP pekat ini di ambil semper kadar
tanin, warna dan suhu cairan
-Proses Pasteurisasi
DI dalam proses paseurisasi Teh Cair
Panas yang keluar dari Mix tank masuk ke dalam Pasteurizer. Pasteurizer
berfungsi membunuh mikrobia dengan cara mempertahankan suhu panas. Teh cair
panas hasil pasteurisasi masuk ke dalam bag filter dan selanjutnya akan menuju
mesin filter.
-Pembotolan ( Bottling Line )
-Pembotolan ( Bottling Line )
Bottling Line merupakan alur penanganan
botol mulai dari botol kosong hingga menjadi botol isi
WASTE WATER TREATMENT PLANT
Fungsi mengurangi tingkat polutan di
air limbah buangan industri sampai batas yang di ijinkan mengikuti standar yang
di tetapkan oleh pemerintah. Secara umu proses ini di bedakan menjadi tiga
tahap : Pretreatment, Anaerobic treatment dan aerobic treatment.
MERENCANAKAN DAN MENGONTROL SISTEM
Planing
PT Sinar Sosro selalu mengeluarkan produk – produk farian baru, dimana dulu hanya berkecimpung di teh botol saja, namun sekarang mengeluarkan produk lain seperti :
1. TEH BOTOL SOSRO
PT Sinar Sosro selalu mengeluarkan produk – produk farian baru, dimana dulu hanya berkecimpung di teh botol saja, namun sekarang mengeluarkan produk lain seperti :
1. TEH BOTOL SOSRO
Salah satu produk unggulan PT. SINAR SOSRO adalah Tehbotol
Sosro kemasan botol beling atau sering disebut RGB (Returnable Glass Bottle).
Tehbotol Sosro kemasan botol beling merupakan produk teh siap minum yang
pertama di Indonesia dan di Dunia yang sudah diluncurkan sejak Tahun
1974. Untuk memenuhi kebutuhan pencintanya dimanapun berada,Tehbotol Sosro
dengan inovasinya sampai dengan saat ini telah memiliki banyak pilihan kemasan
produk yaitu :
- Kemasan botol beling ( Returnable Glass Bottle ) dengan volume 220ml
- Kemasan kotak (Tetra Pak ) dengan volume 1 Liter,250 ml,200ml.
- Kemasan pouch dengan volume 150ml
- Kemasan PET dengan volume 500ml
Inovasi terbaru dari produk Tehbotol Sosro adalah Tehbotol
Sosro Less Sugar yang telah diluncurkan pada tanggal 20 Agustus 2008. Produk ini tersedia dalam kemasan
PET volume 500ml dan kemasan kotak ( Tetra Pak ) volume 250ml. Dan untuk
Tehbotol Sosro regular kini hadir dalam kemasan baru yaitu kemasan PET 500ml.
2. FRUIT TEA SOSRO
2. FRUIT TEA SOSRO
Dengan bertujuan untuk pengembangan produk, maka PT. SINAR
SOSRO pada Tahun 1997 mengeluarkan produk minuman teh berbasis buah-buahan
yaitu Fruit Tea Sosro dengan target segmen REMAJA.
Produk ini cukup sukses dipasar sehingga pada tahun 2004 memperoleh Indonesia Best Brand Award sebagai Most Potential Brand In Non-Carbonated Drink Category.
3. SOSRO JOY GREEN TEA
Produk ini cukup sukses dipasar sehingga pada tahun 2004 memperoleh Indonesia Best Brand Award sebagai Most Potential Brand In Non-Carbonated Drink Category.
3. SOSRO JOY GREEN TEA
Sosro Joy Green Tea adalah produk terbaru dari PT. SINAR
SOSRO yang diluncurkan pada tanggal 26 Oktober 2007. Salah satu bahan dasar
produk ini adalah Teh Hijau atau Green Tea, dimana Teh Hijau juga mengandung
Antioksidan yang berguna untuk kesehatan. Saat ini Sosro Joy Green Tea hadir
dalam kemasan yaitu :
- Joy Green Tea kemasan botol beling (Returnable Glass Bottle) dengan volume 234ml.
- Joy Green Tea kemasan PET 300 ml rasa Jasmine dan jasmine less sugar.
- Joy Green Tea kemasan PET 500 ml Rasa Jasmine, Honey Lemon dan Jasmine less sugar.
4. TEH CELUP SOSRO
Teh Celup Sosro merupakan produk teh siap saji yang
dihasilkan oleh PT. GUNUNG SLAMAT (sister company dari PT. Sinar Sosro) dengan
varian produknya antara lain adalah:
Teh Celup Sosro isi 5, 10, 15, 30, 50 dan 100 sachet
Teh Celup Sosro isi 5, 10, 15, 30, 50 dan 100 sachet
Teh Celup Sosro kemasan Batik isi 25
sachet dengan pilihan Teh Hitam (Black Tea), Teh Hijau (Green Tea), dan Teh
Melati (Jasmine Tea)
5. HAPPY JUS
Untuk kategori minuman Jus, PT. SINAR SOSRO menghadirkan
produk HAPPY JUS yang launching pada awal tahun 2005. Produk ini lebih banyak
diminati oleh anak-anak. Saat ini Happy
Jus hadir dalam kemasan yaitu :
=Happy Jus dalam kemasan genggam (
Tetra Pack ) volume 200ml dengan varian rasa: Apel, Cherry-B, Apel berry, Jeruk
dan Anggur.
6. COUNTRY CHOICE
PT.SINAR SOSRO juga menghadirkan produk COUNTRY CHOICE dalam
kategori jus pada akhir tahun 2008.COUNTRY CHOICE merupakan real juice kaya
manfaat untuk kecukupan gizi dan nutrisi setiap hari dengan cara praktis dan
hemat. Dengan varian Rasa :
=Favorit Flavor : Guava : High Antioksidan, Orange : High vit C & Calcium, Apple : High Fiber,
=Favorit Flavor : Guava : High Antioksidan, Orange : High vit C & Calcium, Apple : High Fiber,
=Apple pulp: High folat, Mango : High
Vit A,C,E
=Gold Fruit : Goji berry : Rich Antioxidant (Jus Goji
pertama di Indonesia ).
7. TEBS
TEBS Adalah kategori Minuman Teh berkarbonasi yang Launching
pada bulan November tahun 2004 dengan kemasan botol beling (Returnable Glass
Bottle) dalam volume 230 ml yang kemudian disusul dengan kemasan kaleng (Can)
dengan volume 318 ml. PT. SINAR SOSRO telah mendapatkan penghargaan The Best
Client dari JC&K Advertising sebagai hasil kerjasamanya yang telah terjalin
dengan baik dengan pihak agency.
8. STEE
Pada tahun 90-an, untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap
produk teh dengan harga lebih terjangkau dan volume yang lebih banyak, maka PT.
SINAR SOSRO meluncurkan produk teh dalam kemasan botol beling (Returnable Glass
Bottle) dengan merk S-TEE bervolume 318 ml.
9. Air Minum PRIM-A
Pada tahun 90-an, PT. SINAR SOSRO juga memproduksi air minum
dalam kemasan. Merknya pada saat pertama kali dikeluarkan adalah Air SOSRO.
Pada Tahun 1999, Air SOSRO berganti nama dengan Prim-A. Air minum Prim-A hadir
dalam kemasan cup 240ml, botol plastik 330ml, 600ml dan 1.5 liter, dan dalam
kemasan galon.
Dan hingga sekarang sejak tahun 2011 PT Sinar Sosro tidak hanya menghasilkan produk minuman kemasan saja, namunmelebarkan sayap ke bidang produksi makanan. Terlihat bahwa PT Sinar Sosro selalu melakukan planing kedepan dengan mengeluarkan produk – produk baru serta ber inovas.
Dan hingga sekarang sejak tahun 2011 PT Sinar Sosro tidak hanya menghasilkan produk minuman kemasan saja, namunmelebarkan sayap ke bidang produksi makanan. Terlihat bahwa PT Sinar Sosro selalu melakukan planing kedepan dengan mengeluarkan produk – produk baru serta ber inovas.
MODEL BOTOL TEH SOSRO
1. Botol Versi I
Dikeluarkan pada tahun 1970 dengan merek TEHCAP BOTOL SOFT
DRINK SOSRODJOJO
2. Botol Versi II
2. Botol Versi II
Dikeluarkan pada tahun 1972 dengan merek TEH CAP BOTOL
(dengan penulisan ”CAP” lebih kecil, sehingga orang lebih membaca TEH BOTOL),
selain itu Penulisan Soft Drink dihilangkan, dan tulisan TEH BOTOL diganti
dengan warna merah putih yang menggambarkan produk asli Indonesia. Penulisan
Sosrodjojo juga disingkat menjadi SOSRO dalam logo bulat merah.
3. Botol Versi III
3. Botol Versi III
Pada tahun 1974, terjadi perubahan design botol yang ke-III.
Design botolnya tidak seperti botol versi I & II. Dengan bentuk botol yang
baru dan perubahan pada penulisan merk TEHBOTOL SOSRO pada kemasannya. Design
botol ke-III ini diperkenalkan seiring dengan didirikannya pabrik PT. SINAR
SOSRO yang pertama di daerah Cakung, Jakarta.
CONTROL SYSTEM
CONTROL SYSTEM
1. CONTROL PRODUK
Dimana PT sinar Sosro mengontrol
produk-produknya dengan melakukan inovasi – inovasi baru serta trend sekarang,
dimana sekarang trend minuman botol atau minuman kemasan sangat di minati namun
di sini pesaing dari PT sinar sosro sangat banyak selain produk –produk sejenis
juga produk subsitusi. Maka dari itu PT sinar sosro selalu mengontrol pasar
dengan tidak luput mengeluarkan produk produk terbarunya sebagai jawaban atas
persaingan dan eksistensi.
2. CONTROL LIMBAH
2. CONTROL LIMBAH
PT sinar sosro ungaran memiliki 2 jenis
limbah industri, sperti limbah cair dan limbah padat.
=Limbah cair di olah melalui : Preartreatment : Screen press - Sum Pit - Cooling Tower - Bak equalisasi dan agilator, limbah aman.
=Limbah cair di olah melalui : Preartreatment : Screen press - Sum Pit - Cooling Tower - Bak equalisasi dan agilator, limbah aman.
=Limbah Padat di olah melalui proses
: Thermofil
pengolahan dengan jamur / bakteri - ampas teh di tampaung di bak
khusu – ampas teh di dinginkan selama 1 hari – penguraian dengan menanamkan
mikroorganisme – pembalikan dengan waktu seminggu sekali – selama 1 bulan teh
akan menajdi kompos.
MARKET
DRIVEN STRATEGY SOSRO
PT. Sinar Sosro pada awalnya
memperkenalkan minuman siap saji dalam kemasan botol, Sosro memiliki target
pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan . Sosro
memandang bahwa ketika orang sedang melakukan perjalanan dan ia kehausan pasti
membutuhkan sebuah penghilang dahaga yang praktis dan mudah di dapat, berangkat
dari pengalaman ketika melakukan promo, tempat yang praktis dan aman untuk
digunakan sebagai wadah teh adalah botol.
Sosro juga memiliki keunggulan dan
keunikan dalam pemasaran. sebelum sosro hadir, ada sebuah perusahaan asing yang
ingin mengeluarkan produk teh dalam botol sepert i yang dilakukan sosro saat
ini. Kala itu sang perusahaan menyewa jasa sebuah biro riset pemasaran untuk
menguji kelayakan dan prospek produk tersebut di Indonesia. Setelah meneliti
dan mengamati kebiasaan minum teh di masyarakat sang biro pun menyimpulkan
bahwa produk ini tidak memiliki prospek bagus untuk dipasarkan di Indonesia.
Biro itu beralasan bahwa budaya minum teh pada bangsa Indonesia umumnya
dilakukan pagi hari dalam cangkir dan disajikan hangat sehingga kehadiran teh
dalam kemasan botol justru akan dianggap sebuah keanehan. Sosrodjojo, pendiri perusahaan
sosro, justru berpikir sebaliknya. Akhirnya sosro mencoba untuk memasukkannya pada
kemasan-kemasan botol limun agar mudah dibawa.
Dari awal produk ini ditargetkan
untuk konsumen yang sering melakukan perjalanan seperti supir dan pejalan kaki
sosro . Sosro menyadari bahwa segmen konsumen ini memiliki keinginan hadirnya
minuman yang dapat menghilangkan dahaga di tengah kelelahan dan kondisi panas
selama perjalanan.
STRATEGI INTERNAL
1. SEGMENTASI
PRODUK
PT. Sinar Sosro merupakan salah satu
perusahaan yang bergerak di bidang agro industri yang memproduksi berbagai
macam produk dengan menggunakan pucuk daun teh sebagai salah satu bahan baku
utamanya, dimana salah satu produknya adalah Teh Botol Sosro. Teh Botol Sosro
merupakan produk teh siap minum pertama di Indonesia yang di kemas dalam botol
dan telah dikenal oleh masyarakat luas.
Persaingan yang begitu ketat dari
banyaknya teh dalam kemasan botol yang beredar di pasaran. Berdasarkan data
pada PT. Sinar Sosro terdapat tujuh merek teh dalam kemasan botol yang beredar
di Indonesia, yaitu Teh Botol Sosro, Fruit Tea, TEBS, S-tee, Frestea, Tekita.
2. TARGETTING
Target
dari teh botol ini adalah yang menyukai rasa asli teh (non fruity) dan praktis,
para supir atau pejalan kaki. Diberikanlah kemasan botol yang praktis dan
disediakan di kios – kios yang ada di pinggir jalan. Jadi jika ada yang haus,
ya tinggal minum sosro. Plus ditempatkan dalam boks es, sehingga menjadi
dingin. Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang
melakukan perjalanan.
3. Positioning
Sosro
melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak
merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin.
Karena pada awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk
minum teh yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan
Sosro membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam
kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk
bersaing dengan competitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan
mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung
anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.
POSITIONING
STRATEGY
“DEVELOPING
THE POSITIONING STRATEGY”
Menurut
Kotler Positioning diartikan sebagai tindakan merancang tawaran dan citra
perusahaan sehingga menempati posisi yang khas (dibandingkan dengan para
Kompetitor) didalam benak pelanggan yang menjadi targetnya yang tujuannya
adalah menempatkan Brand dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan potensi
manfaat perusahaan, sehingga dengan menentukan positioning brand yang baik
membantu strategi marketing dalam hal mengklarifikasi esensi merek , tujuan,
yang hasil akhirnya adalah penciptaan Proporsi nilai yang berfokus pada
pelanggan .
Positioning
yang dilakukan oleh Sosro juga didukung oleh marketing mix yang baik. Hal ini
ditunjukan dari integrasi yang baik dari komponen-komponen 4P. Contoh adalah
bahwa pengembangan produk berasal dari strategi promosi, hubungan antara
penentuan harga (price) dengan saluran distribusi (place), dll.
1. PRODUCT
STRATEGY / BRAND STRATEGY
Sosro
melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh
untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada
awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh
yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan
hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang
dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan
competitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan
membuat tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini
menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.
Brand
Sosro telah terbentuk melalui proses yang panjang. Sosro telah berhasil
mengembangkan merek Teh Botol Sosro menjadi merek dengan brand equity yang
kuat. Beberapa hal yang dapat dicermati dalam pembentukan brand equity ini
adalah :
- Brand Awareness yang dimiliki Teh Botol Sosro dapat dikatakan telah memasuki tingkatan top of mind. Hal ini dapat dilihat dari Teh Botol Sosro dapat menjadi pemimpin pasar dalam kategori teh siap minum dalam kemasan botol.
- Perceived Quality dari Teh Botol Sosro telah terbukti selama puluhan tahun. PT. Sinar Sosro telah berhasil menjaga kualitas produk ini sehingga mendapat anggapan baik dari konsumen.
- Brand Association dari Teh Botol Sosro kuat, dapat dilihat bahwa ketika orang menyebut teh botol kemudian yang menjadi maksud dari teh botol itu sendiri adalah Teh Botol Sosro.
- Brand Loyalty dari Teh Botol Sosro juga kuat. Ini merupakan hasil dari pengembangan saluran distribusi, menjaga kualitas, dan strategi promosi yang dilakukan dengan jargon “apapun makanannya minumannya teh botol sosro”.
Hasil
dari brand equity yang kuat ini telah dirasakan oleh Sosro yaitu memudahkan PT.
Sinar Sosro untuk melakukan pengembangan pasar dengan mengenalkan produk Fruit
Tea untuk kalangan muda dan Tebs untuk pengkonsumsi minuman berkarbonasi,
selain itu PT. Sinar Sosro juga menikmati profit margin yang lebih besar, yang
terlihat dari profit margin antara agen dan distributornya .
Ada
Hal menarik untuk brand Teh Botol Sosro karena dengan penggunaan kata “Teh
Botol” kemudian memberikan asosiasi pada Sosro sendiri, yang menjadi keunggulan
dari brand ini, sehingga tidak menjadi merek biasa. Selain itu kekuatan brand
equity harus dijaga agar tetap bisa menghadapi kompetisi yang semakin ketat,
karena ketika sebuah poduk dari sebuah produsen berhasil maka kemudian produsen
lain akan mengeluarkan produk serupa. Hal ini terjadi pada munculnya teh dalam
botol dari bermacam-macam produsen seperti tekita dan frestea yang di produksi
oleh coca cola dan pepsi .
Dalam
melakukan pengembangan brand PT. Sinar Sosro menerapkan beberapa strategi.
Diantaranya adalah :
- Line Exten s ion dengan mengeluarkan produk Fruit Tea dengan pangsa pasar generasi muda, dan juga peluncuran produk Tebs untuk menarik minat pelanggan yang mengkonsumsi minuman berkarbonasi. Kedua produk ini dapat meraih sukses di pasar, terutama untuk produk Fruit Tea yang kemudian mulai menggerogoti pasar dari minuman berkarbonasi. Akibat dari itu, maka kemudian produk ini diikuti oleh Coca Cola yang merasa terancam dengan mengeluarkan produk Fruitcy. Kesuksesan produk ini adalah karena kekuatan saluran distribusi dari PT. SInar Sosro, dan dengan produk Fruit Tea dan Tebs sekali lagi PT. Sinar Sosro menghadirkan inovasi dan menjadi pioneer dengan menyajikan produk teh dengan rasa buah dan produk teh yang mengandung soda.
- Brand Exten s ion dengan meluncurkan produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan merek PRIMA. Walaupun dengan dukungan saluran distribusi yang baik namun PRIMA tidak dapat merebut pasar AMDK yang sudah dikuasai oleh AQUA.
2. DISTRIBUTION STRATEGY
Distribusi
(penempatan) adalah bagian dari bauran pemasaran yang mempertimbangkan cara
menyampaikan produk-produk dari produsen ke konsumen. Perusahaan harus membuat
keputusan mengenai saluran (channel) yang akan digunakan dalam mendistribusikan
produk-produk mereka. PT Sinar Sosro merupakan salah satu contoh perusahaan
terbaik yang sukses mengolah minuman ringan (soft drink) teh, salah satu produk
yang dihasilkan adalah teh dalam kemasan botol dengan merek Teh Botol Sosro.
Sukses pemasaran produk dan besarnya keuntungan yang diraih perusahaan tidak
terlepas dari strategi distribusi yang jitu dalam menjangkau pasar. Strategi
penjualan yang dilakukan Sosro adalah dengan mengembangkan saluran distribusi
secara luas dan terus menerus. Mengutamakan availability dan kualitas produk
sehingga berbuah pada kesetiaan pelanggan.
Distribusi
Sosro mencakup hampir seluruh wilayah nasional mulai dari Batam, Jabotabek,
Jabar, Jatim, hingga Kalimantan dan Sulawesi. Bahkan teh dalam kemasan botol
Sosro diekspor ke Australia, Vietnam, Brunei Darussalam dan Amerika Serikat.
Sosro dikenal memiliki jaringan distribusi yang sangat mengakar. Keputusan
mengenai pergudangan dan pengendalian persediaan juga merupakan keputusan
distribusi. Ketersediaan (availability) menjadi kunci sukses pemasaran. Pihak
Sosro selalu memantau outlet-outlet Sosro dari pengaruh pesaing (competitor)
yang berniat menggantikan Teh Botol Sosro. Survei AC Nielsen beberapa waktu
lalu menemukan availability Sosro mencapai 100 persen. Namun Coca-Cola juga
tidak kalah kuat dalam saluran distribusi. Database Coca-Cola diketahui
memiliki ratusan ribu warung pinggir jalan yang siap menjajakan produk
Coca-Cola termasuk Freshtea. Kini Coca Cola bersaing head to head dengan Sosro
yang mengusung teh botol dan Fruit Tea. Maka menarik melihat persaingan di
antara kedua pemain besar ini.
Pengembangan
proses yang dilakukan oleh Sosro adalah dengan mengintegrasikan supply chain,
seperti memiliki kebun teh sendiri. berbeda dengan proses distribusi produk
dilakukan dengan bekerja sama dengan banyak agen penjualan untuk memperluas
cakupan distribusi dari Sosro
Bahan
baku teh untuk PT. Sinar Sosro berasal dari:
§ Perkebunan Teh Gunung Rosa di
Cianjur
§ Perkebunan Teh Gunung Manik di
Cianjur
§ Perkebunan Teh Gunung Cempaka di
Cianjur
§ Perkebunan Teh Gunung Satria di
Garut
§ Perkebunan Teh Daerah Neglasari di
Garut
§ Perkebunan Teh Daerah Cukul di
Pangalengan
§ Perkebunan Teh Daerah Sambawa di
Tasikmalaya
3. PRICING STRATEGY
Pertama
kali mengenalkan teh siap minum dalam kemasan botol, Sosro memiliki target
pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada
waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga
tidak lebih dari biaya parkir pada waktu itu (mengingat target adalah orang
yang sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga
memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan
botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia.
4. PROMOTION
STRATEGY
Kesuksesesan
sosro dalam merebut hati konsumen Indonesia sesungguhnya dilihat dari aspek
pemasaran cukup unik. Sosro,dalam beberapa hal, telah mengabaikan hukum-hukum
umum yang terdapat di ilmu pemasaran. Misalnya saja mengenai perlunya riset
pasar sebelum meluncurkan produk. Konon kabarnya sebelum sosro hadir, ada
sebuah perusahaan asing yang ingin mengeluarkan produk teh dalam botol sepert i
yang dilakukan sosro saat ini. Kala itu sang perusahaan menyewa jasa sebuah
biro riset pemasaran untuk menguji kelayakan dan prospek produk tersebut di
Indonesia. Setelah meneliti dan mengamati kebiasaan minum teh di masyarakat
sang biro pun menyimpulkan bahwa produk ini tidak memiliki prospek bagus untuk
dipasarkan di Indonesia. Biro itu beralasan bahwa budaya minum teh pada bangsa
Indonesia umumnya dilakukan pagi hari dalam cangkir dan disajikan hangat
sehingga kehadiran teh dalam kemasan botol justru akan dianggap sebuah
keanehan.
Sosrodjojo, pendiri perusahaan sosro, justru berpikir sebaliknya. Awalnya ide kemasan botol berasal dari pengalaman tes cicip (on place test) di pasar-pasar tradisional terhadap teh tubruk cap botol. Pada demonstrasi pertama teh langsung diseduh di tempat dan disajikan pada calon konsumen yang menyaksikan. Namun cara tersebut memakan waktu lama sehingga calon konsumen cenderung meninggalkan tempat. Kemudian pada uji berikutnya teh telah diseduh dari pabrik dan kemudian dimasukkan ke dalam tong-tong dan dibawa dengan mobil. Akan tetapu cara ini ternyata membuat banyak teh tumpah selama perjalanan karena saat itu struktur jalan belum sebaik sekarang. Akhirnya sosro mencoba untuk memasukkannya pada kemasan-kemasan botol limun agar mudah dibawa. Beranglkat dari itu merekaberpikir bahwa penggunaan kemasan botol adalah alternatif yang paling praktis dalam menghadirkan kenikmatan teh lansung ke konsumen.
Sosrodjojo, pendiri perusahaan sosro, justru berpikir sebaliknya. Awalnya ide kemasan botol berasal dari pengalaman tes cicip (on place test) di pasar-pasar tradisional terhadap teh tubruk cap botol. Pada demonstrasi pertama teh langsung diseduh di tempat dan disajikan pada calon konsumen yang menyaksikan. Namun cara tersebut memakan waktu lama sehingga calon konsumen cenderung meninggalkan tempat. Kemudian pada uji berikutnya teh telah diseduh dari pabrik dan kemudian dimasukkan ke dalam tong-tong dan dibawa dengan mobil. Akan tetapu cara ini ternyata membuat banyak teh tumpah selama perjalanan karena saat itu struktur jalan belum sebaik sekarang. Akhirnya sosro mencoba untuk memasukkannya pada kemasan-kemasan botol limun agar mudah dibawa. Beranglkat dari itu merekaberpikir bahwa penggunaan kemasan botol adalah alternatif yang paling praktis dalam menghadirkan kenikmatan teh lansung ke konsumen.
Dari
awal produk ini ditargetkan untuk konsumen yang sering melakukan perjalanan
seperti supir dan pejalan kaki sosro . Sosro menyadari bahwa segmen konsumen
ini memiliki keinginan hadirnya minuman yang dapat menghilangkan dahaga di
tengah kelelahan dan kondisi panas selama perjalanan. Atribut kepuasan ini
dicoba untuk dipenuhi dengan menghadirkan minuman teh dalam kemasan botol yang
praktis dan tersedia di kios-kios sepanjang jalan. Untuk menambah nilai
kepuasan teh botol ini disajikan dingin dengan menyediakan boks-boks es pada
titik-titik penjualannya (penggunaan kulkas pada saat itu belum lazim).
Kini
SOSRO telah menjadi perusahaan minuman yang besar dan otomatis strategi
pemasaran yang dipakai pun semakin besar pula. Promosinya kini bukan
menggunakan metode cicip rasa tetapi kini banyak iklan-iklan sosro yang
terlihat di berbagai stasiun televisi, internet, majalah, surat kabar, radio,
dan berbagai acara-acara besar maupun kecil.
SUMBER
http://ekonomiuniversitas.blogspot.co.id/2013/04/analisis-produksi-pt-sinar-sosro.html (diakses 5/11/2017)
https://riamaryani.wordpress.com/2011/09/22/22/ (diakses 6/11/2017)
SELESAI.. apa bila ada kesalahan selebihnya saya minta maaf, terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar